Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memperingati World Mangrove Day 26 Juli 2024 dan 10 Manfaat Hutan Bakau

26 Juli 2024   03:10 Diperbarui: 26 Juli 2024   07:20 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar menanam dan memelihara bakau di desa wisata Ketapang, Tangerang (dok foto: indonesiamaritimenews.com)

Tanggal 26 Juli telah ditetapkan sebagai World Mangrove Day atau Hari Bakau Sedunia.

Tahun 2024 merupakan peringatan yang ke-9 sejak ditetapkan Unesco dalam Konferensi Umum, tanggal 26 Juli 2015.

Penetapan World Mangrove Day ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi lingkungan dan kehidupan manusia.

Tumbuhan bernama ilmiah Rhizophora sp. ini merupakan spesies tanaman halophytic atau salt-tolerant. Tanaman ini memiliki lebih dari 12 famili dan 80 spesies di seluruh dunia.

Pohon-pohon bakau biasanya membentuk habitat mangrove, tumbuh secara mengelompok di areal rawa yang terlihat seperti rawa mangrove atau hutan mangrove.

Pohon bakau mempunyai akar gantung atau akar nafas seperti tergantung di atas air. karenanya, di beberapa tempat orang sering menjulukinya sebagai pohon berjalan.

Merujuk pada hewanpedia.com, mangrove tumbuh di areal muara. Sering ditemukan di daerah yang lebih hangat di antara garis lintang 32 derajat ke utara dan 38 derajat ke selatan.

Bakau memang cocok untuk tumbuh dan berkembang di daerah-daerah yang memiliki suhu tahunan rata-rata di atas 66 derajat Fahrenheit.

Belajar menanam dan memelihara bakau di desa wisata Ketapang, Tangerang (dok foto: indonesiamaritimenews.com)
Belajar menanam dan memelihara bakau di desa wisata Ketapang, Tangerang (dok foto: indonesiamaritimenews.com)

Akar tanaman mangrove disesuaikan untuk menyaring air asin, dan daunnya bisa mengeluarkan garam, membiarkannya bertahan di tempat tanaman darat lainnya tidak bisa.

Daun yang jatuh dari pohon memberi makanan bagi penghuni dan kerusakan untuk memberi nutrisi ke habitatnya.

Mangrove adalah hutan tropis yang tumbuh di wilayah pantai berair asin atau payau, dan memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Selain itu, juga memberi perlindungan kepada pantai, keanekaragaman hayati, serta penyerapan karbon.

Hutan mangrove sangat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan dengan berbagai alasan berikut.

1. Perlindungan pantai
Bakau berperan sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi, gelombang besar, dan badai tropis.

Mangrove membantu mengurangi dampak kerusakan akibat bencana alam.

Mengutip pendapat Guru Besar bidang manajemen lingkungan asal Universitas Diponegoro (Undip) Profesor Sudharto Prawoto Hadi dalam kompas.com, mangrove ikut memperkuat sabuk pantai. Bakau sebagai penghadang gelombang dan tempat berbagai biota air.

2. Penyediaan sumber daya
Bakau memberikan sumber daya alam seperti hasil perikanan, kayu bakar, obat-obatan alami, dan bahan bangunan tradisional yang berharga bagi masyarakat setempat.

Silvofishery, salah satu konsep membuat tambak ikan di kawasan mangrove tanpa merusak mangrove (dok foto: lindungihutan.com)
Silvofishery, salah satu konsep membuat tambak ikan di kawasan mangrove tanpa merusak mangrove (dok foto: lindungihutan.com)

3. Keanekaragaman hayati
Mangrove merupakan habitat penting bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan, termasuk ikan, burung, dan invertebrata.

Bakau mendukung keanekaragaman hayati di ekosistem pesisir.

4. Karbon dan oksigen
Mangrove adalah penyimpan karbon yang penting dalam penyerapan karbon dioksida dari udara. Pada sisi lain, juga menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.

5. Filter alami
Mangrove berperan sebagai filter alami yang membersihkan air dari zat pencemar dan nutrien berlebih sebelum mencapai laut, menjaga kualitas air di ekosistem pesisir.

6. Pembibitan ikan
Bakau merupakan tempat berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan makhluk laut lainnya.

Pohon yang punya akar nafas ini mendukung produksi ikan dan mendukung keberlanjutan perikanan.

7. Pariwisata ekowisata
Bakau menawarkan potensi pariwisata ekowisata yang menarik bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam, aktivitas wisata alam, dan edukasi mengenai lingkungan.

Pesona Ekowisata hutan mangrove Gili Meno di Lombok, NTB (dok foto: indonesiatraveler.id)
Pesona Ekowisata hutan mangrove Gili Meno di Lombok, NTB (dok foto: indonesiatraveler.id)

8. Keseimbangan ekosistem
Mangrove membantu menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dengan menyediakan tempat bertelur bagi satwa, memperbaiki kondisi tanah, dan menyediakan makanan bagi spesies lain.

9. Pengendalian banjir
Hutan mangrove dapat mengurangi risiko banjir di daerah pesisir dengan menyerap air yang berlebihan dan mengontrol aliran air menuju darat.

10. Kelestarian lingkungan
Tindakan menjaga kelestarian hutan bakau, dapat menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir. Juga mendukung mata pencaharian masyarakat lokal, dan melindungi ekosistem pesisir dari degradasi dan kepunahan. 

Dengan menyadari pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan manusia dan lingkungan, kita dapat bersama-sama menjaga, mengelola, dan melestarikan ekosistem mangrove

 Tak hanya untuk keberlangsungan hidup kita sekarang, namun juga untuk generasi mendatang.

Selamat memperingati World Mangrove Day-Hari Bakau Sedunia ke-9, 26 Juli 2024

Selamat hari mangrove sedunia, 26 Juli 2024 (dok foto: icctf.or.id)
Selamat hari mangrove sedunia, 26 Juli 2024 (dok foto: icctf.or.id)

Referensi:

https://hewanpedia.com/penjelasan-lengkap-hutan-mangrove/
https://lestari.kompas.com/read/2024/07/24/190000686/peringati-hari-mangrove-sedunia-bldf-tanam-3.000-bibit-di-pesisir-semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun