Setiap orang memiliki hobi yang berbeda. Kadang-kadang terlihat unik atau aneh di mata orang lain. Tetapi yang punya hobi malah menikmatinya.Â
Seringkali mereka yang memiliki kesamaan hobi kemudian membuat suatu perkumpulan. Misalnya perkumpulan para pemilik Moge, sepeda gunung, atau kolektor tanaman hias.
Selain menghimpun diri dalam paguyubun, hobi juga bisa dilakukan sendiri. Contohnya membaca novel kesayangan atau menulis artikel.Â
Memahami dan menyalurkan hobi itu sangat diperlukan dalam hidup. Asal saja, hobi selayaknya tak merugikan diri, orang lain, dan lingkungan.Â
Kira-kira demikianlah petuah para motivator kita. Dan sebagian besar pelaku hobi pun mengiyakannya.
Manfaat hobi bertanam
Salah satu hobi yang bisa dipahami lalu dikembangkan adalah bertanam. Karena rajin bertanam, yang bersangkutan pun pasti telaten untuk merawat tanamannya.
Hati pun menjadi bahagia, manakala melihat apa yang ditanam tumbuh subur dan sehat sesuai dengan harapan.Â
Apalagi sampai bisa menikmati hasil tanaman kita sendiri. Buah, daun, rasa sejuk, dan pesona keindahan yang dipancarkan oleh tanaman.
Belum lagi, menikmati aneka kupu-kupu dan beberapa jenis burung liar yang mendekati tanaman kita. Dunia pun makin indah ya.
Bertanam tak perlu memilih tanaman yang mahal-mahal dan sulit diperoleh. Cukup berawal dari memanfaatkan tanaman di sekitar yang bisa dikembangkan.
Tentu saja, perlu disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan cocok tidaknya tanaman itu untuk ditanam di lahan kita.Â
Melakukan hobi, tak selamanya hanya merogoh kocek. Menghabiskan banyak cuan demi merealisasikan hobi itu.Â
Menjalankan hobi bertanam adalah salah satu buktinya. Tak perlu merogeh kocek dalam-dalam untuk membiayai hobi yang satu ini.Â
Bahkan bisa membantu memberi dukungan pada kebutuhan dapur. Mulai dari bumbu dapur, sayur-mayur, hingga buah-buahan sehat.Â
Bertanam di sela batu karang
Kalau ini, pengalaman sendiri. Di sekitar rumah, ada sedikit space di belakang dan samping rumah.Â
Lahan yang tak seberapa luas itu dipenuhi batu karang. Hampir tidak ada tanah, apalagi top soil untuk bertanam.
Namun kalau diamati, berbagai jenis tumbuhan liar kok bisa tumbuh di sela-sela, bshkan di atas batu karang tanpa tanah.
Ada 3 pohon yang tumbuh di atas batu karang dan dibiarkan, yaitu 1 pohon kusambi dan 2 pohon nangka.
Bahkan, salah satu pohon nangka yang tumbuh di atas batu karang itu mulai berbuah tahun ini.
Ada pula pohon pepaya dan serumpun pisang yang sudah dipanen berulang kali.Â
Buah pepaya yang tumbuh sendiri di karang bahkan lebih lebat buahnya dibandingkan dengan yang ditanam di dalam lubang yang diisi pupuk kompos terlebih dahulu.
Lalu saat ini, anak-anak juga mulai belajar menanam di belakang dan di sanping rumah.
Tanah lapang di sela-sela batu karang, ditanami dengan ketimun, cabai, kangkung, dan pakchoy. Sedangkan batu karang yang tidak dapat ditanam, disiasati dengan menanam sayuran terlebih dahulu di wadah bekas.
Ada rice cooker rusak, ember bocor, jeriken bekas minyak goreng, diisi dengan media tanah canpur konpos lalu ditanami sayuran.Â
Wadah berisi tanaman ini kemudian ditata di atas batu karang. Jadinya batu karang pun berubah menjadi hijau.
Secara ringkas, hasil tanaman yang pernah dipanen dari bertanam di sela-sela batu karang adalah sebagai berikut.
Pisang, pepaya, ketimun, cabai, kangkung, pakchoy, sawi, dan semangka. Pernah mencoba melon, namun kurang berhasil. Meskipun rasanya manis, ukuran buahnya sangat kecil.
Yuk, mari menyalurkan hobi yang produktif. Salah satunya dengan bertanam. Selain bisa menyenangkan, dapat juga membantu ekonomi keluarga dan mendukung makanan sehat produksi sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H