Seringkali kita mengkonsumsi makanan dengan rasa manis. Namun tidak mengetahui, pemanis apa yang digunakan dalam bahan makanan tersebut.
Manisnya makanan dalam konsumsi sehari-hari merupakan gula tersembunyi yang tidak diketahui dengan pasti yang seringkali menambah nafsu makan kita.
Kita juga tidak mengetahui dengan tepat, seberapa banyak takaran yang ada dalam kandungan makanan tersebut.
Lebih berbahaya lagi, jika makanan yang dikonsumsi tersebut bukan buatan sendiri tetapi dibeli. Entah berupa makanan pokok yang mengenyangkan, ataupun aneka camilan.
Berbeda dengan real food, suatu makanan alami yang minim proses, tidak ada tambahan pemnis buatan, bahan kimia, dan tanpa banyak zat pengawet alias tak mengalami banyak modifikasi.
Gula tersembunyi adalah gula yang ada dalam makanan dan minuman yang mungkin tidak terlihat secara jelas namun tetap memberikan kontribusi terhadap asupan gula harian seseorang.Â
Konsumsi gula berlebih dapat membahayakan kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya.Â
Kalaupun terpaksa harus mengkonsumsi makanan yang memiliki gula tersembunyi di dalamnya, maka biasakan diri terlebih dahulu untuk membaca label kandungan gula yang tercantum pada kemasannya.
Kandungan gula tersembunyi dan kerugiannya
Beberapa contoh bahan makanan yang mengandung gula tersembunyi dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan adalah sebagai berikut.
Minuman bersoda mengandung kadar gula yang tinggi dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Minuman bersoda juga dapat meningkatkan risiko obesitas.
Merujuk laman alodokter.com, minuman bersoda sering ditambahkan pemanis buatan. Contohnya, aspartam yang mengandung fenilalanin.Â
Apabila minuman bersoda dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu yang  lama maka dapat meningkatkan risiko terjadi kerusakan otak.
Selain itu, dapat juga menyebabkan keterbelakangan mental, kejang, dan masalah kesehatan lain pada penderita gangguan genetik fenilketonuria.
Karena mengandung kadar gula yang tinggi berupa glukosa dan fruktosa maka minuman bersoda dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang.Â
Sementara kandungan asamnya dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan keras terluar gigi yang bernama enamel gigi.Â
2. Produk olahan makanan
Makanan olahan seperti camilan, saus, kue kering, sereal, dan makanan cepat saji seringkali memiliki tambahan gula yang tinggi untuk meningkatkan rasa.
Rasa enak dan manis seringkali membuat para penikmat ketagihan sehingga makan lebih banyak dari porsi yang seharusnya. Akibatnya, yang bersangkutan bisa memiliki bobot badan berlebihan atau obesitas.
3. Jus buah komersial
Jus buah siap minum sering mengandung gula tambahan yang tinggi, terutama jika tidak memiliki tambahan serat dari kulit buah.
Gula tambahan ini justru tidak berkontribusi pada kesehatan, tetapi menyebabkan risiko seperti obesitas dan diabetes.Â
4. Saus salad
Saus salad kemasan sering mengandung gula tambahan untuk meningkatkan rasa, sehingga bisa menjadi sumber gula tersembunyi.
Salad dressing juga mengandung gula tersembunyi yang jarang diketahui.  Dua sendok makan salad dressing sebagai campuran salad saja maka kita telah mengonsumsi sekitar 7 – 10 gram gula.
5. Buah kaleng atau kering
Buah kaleng atau buah kering memiliki kandungan gula tersembunyi yang tinggi. Risiko bila mengkonsumisnya adalah terkena penyakit kronis tinggi.
Satu buah kalengan mengandung gula sebanyak 39 gram.Sementara di dalam 400 gram buah kering terdapat 25 gram gula yang tidak ketahui.Â
Walaupun rasanya kurang manis, produk makanan kalengan seperti buah tetap tinggi gula. Karena itu, sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan.
6. Yogurt dan produk susu olahan
Beberapa varian yogurt dan produk susu olahan mengandung tambahan gula untuk meningkatkan rasa manis. Tambahan gula ini sering tidak diperhatikan oleh konsumen.
Padahal, dalam artikel hellosehat.com,  setiap produk yogurt yang berlabel rendah lemak dan tidak manis biasanya mengandung gula sebanyak 17 – 33 gram.Â
Disarankan, apabila  ingin mengonsumsi yogurt maka sebaiknya memilih yang rasanya plain sebab yogurt yang belabel plain memiliki kandungan gula yang cenderung lebih rendah.
Penting untuk membiasakan diri membaca label nutrisi  dan label kandungan gula pada kemasan produk makanan dan minuman untuk mengidentifikasi kandungan gula tersembunyi.Â
Kebiasaaan untuk mengurangi konsumsi gula tersembunyi dan memilih alternatif makanan yang lebih sehat atau lebih baik lagi konsumsi real food dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H