Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Perlu Dibuat Dikotomi, Pendidikan Formal dan Nonformal Harusnya Bersinergi

17 Juli 2024   12:24 Diperbarui: 17 Juli 2024   12:29 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh pendidikan formal, Undana Kupang wisuda para peserta didiknya setelah dinyatakan lulus (dok foto: undana.ac.id)

Pendidikan formal dan nonformal tidak untuk dibenturkan, dibuat dikotomi yang memperlebar  perbedaannya. Sebab keduanya memiliki kelebihan yang harusnya saling melengkapi. 

Keduanya  seharusnya bersinergi dalam membangun dan membentukan kapasitas individu yang memang memerlukan pendidikan, baik formal maupun nonformal.

Selintas orang sudah bisa membedakan pendidikan formal dan nonformal. Namun ada baiknya di-refresh lagi. Sekedar memanggil kembali memori yang telah redup.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti pendidikan formal adalah segenap bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. 

Sementara, pendidikan nonformal adalah segenap bentuk pelatihan yang diberikan secara terorganisasi di luar pendidikan formal, misalnya kursus keterampilan.

Dengan demikian, pendidikan formal adalah pendidikan yang diatur dan diselenggarakan secara resmi oleh institusi pendidikan, seperti sekolah dan perguruan tinggi. 

Pendidikan formal ini umumnya mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan dan memiliki jadwal pembelajaran yang terstruktur.

Di samping itu, pendidikan formal juga mengarah pada pemberian ijazah atau sertifikat. Ini dimaksudkan sebagai bukti telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu.

Adapun pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berlangsung di luar lembaga pendidikan formal . Biasanya  tidak mengarah pada pemberian ijazah. 

Contoh pendidikan nonformal meliputi kursus-kursus keterampilan, pelatihan kerja, dan kegiatan belajar-mengajar di luar lingkungan sekolah.

Contoh pendidikan nonformal, anak-anak SD belajar berkebun di rumah (dok foto: Greg Nafanu)
Contoh pendidikan nonformal, anak-anak SD belajar berkebun di rumah (dok foto: Greg Nafanu)

Pentingnya Sinergi Pendidikan Formal dan Nonformal

Sejatinya, pendidikan formal dan nonformal itu saling melengkapi dalam memberikan kesempatan belajar kepada individu dari berbagai latar belakang dan kebutuhan. 

Pendidikan formal dapat memberikan dasar pendidikan yang kokoh dan lengkap. Sementara pendidikan nonformal dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang sesuai dengan kepentingan individu.

Keduanya harus bersinergi. Tidak hanya fokus pada pendidikan formal dan mengabaikan pendidikan nonformal atau sebaliknya, 

Agar dapat mengoptimalkan sinergi antara pendidikan formal dan nonformal maka beberapa hal berikut ini perlu dilakukan. 

1. Kerjasama institusi

Perguruan Tinggi, sekolah, dan lembaga-lembaga pendidikan nonformal dapat bekerja sama untuk saling mendukung dan melengkapi program-program pendidikan yang ada.

Melalui kerjasama yang baik, pendidikan formal dan nonformal bisa saling melengkapi. Tidak membuat suatu dikotomi yang memperlebar kesenjangan antar a kedua jenis pendidikan ini.

2. Pengakuan kompetensi

Mengakui dan memvalidasi kompetensi yang diperoleh dari pendidikan nonformal agar dapat diakui dalam sistem pendidikan formal.

Sekalipun tidak berorientasi ijazah atau sertifikat, pendidikan nonformal juga perlu diapresiasi ketika seseorang ingin mencari lowongan kerja atau apapun yang berkaitan dengan suatu kompetensi.

3. Integrasi kurikulum

Menyelaraskan materi dan kurikulum antara pendidikan formal dan nonformal agar lebih relevan dan berkesinambungan. 

Dengan adanya penyelarasan ini, materi yang tidak dapat di-cover dalam pendidikan formal, bisa diperoleh seseorang dari pendidikan nonformal yang diikutinya.

4. Peningkatan akses

Memperluas akses individu ke berbagai jenis pendidikan formal dan nonformal untuk memenuhi beragam kebutuhan belajar mereka yang membutuhkannya.

Pemerataan kesempatan mengakses pendidikan formal dan nonformal itu juga sangat penting. Banyak orang dari daerah tertentu, masih kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih luas, baik pendidikan formal maupun nonformal.

Contoh pendidikan formal, Undana Kupang wisuda para peserta didiknya setelah dinyatakan lulus (dok foto: undana.ac.id)
Contoh pendidikan formal, Undana Kupang wisuda para peserta didiknya setelah dinyatakan lulus (dok foto: undana.ac.id)

Dengan cara-cara tersebut, pendidikan formal dan nonformal dapat bekerja secara bersinergi untuk memberikan pendidikan yang holistik dan terpadu bagi individu.

Referensi:
1. https://artikelpendidikan.id/apa-perbedaan-antara-pendidikan-formal-dan-pendidikan-nonformal/
2. https://kompas.com/edu/read/2022/09/02/144900171/apa-itu-pendidikan-formal-non-formal-dan-informal-ini-bedanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun