Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Bagian dan Kandungan Kecubung, Obat sekaligus Penyebab Mabuk dan Halusinasi

16 Juli 2024   10:50 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:33 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Efek dari buah kecubung, mabuk dan berhalusinasi berhari-hari, jangan ditiru! (dok foto: sukabumiupdate.com)

Walaupun demikian, semua bagian kecubung ternyata memabukkan. Buah dan daun kecubung mampu membuat orang nge-fly, bersenang sesaat dan berhalusinasi.

Kecubung yang berbunga putih merupakan tanaman yang paling beracun dibandingkan dengan jenis lain.

Terompet putih juga paling banyak mengandung zat alkaloid yang terdapat pada semua bagian tumbuhan kecubung.

Bagian akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan biji memiliki efek beracun. Akan tetapi kandungan racun terbesar justru terdapat di bagian akar dan biji.

Kecubung putih, jenis kecubung yang paling beracun (dok foto: gurusiana.id)
Kecubung putih, jenis kecubung yang paling beracun (dok foto: gurusiana.id)

Referensi:
1. https://regional.kompas.com/read/2024/07/10/123159978/bahaya-kecubung-yang-sebabkan-dua-warga-banjarmasin-tewas
2. https://www.elinotes.com/2018/12/semua-tentang-tanaman-kecubung-datura.htm
3. https://www.melintas.id/ragam/344862119/inilah-asal-usul-morfologi-dan-sifat-beracun-serta-sejarah-penggunaan-kecubung-dalam-praktik-kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun