Baru-baru ini, kompas.com (berita 10 Juli 2024), beberapa media nasional dan pemilik akun di medsos memberitakan, puluhan pemuda di Banjarmasin Kalimantan Selatan, mabuk hingga mengalami halusinasi akibat mabuk kecubung.Â
Para pemuda ini mencampurkan kecubung dan obat-obatan lokal ke dalam minuman beralkohol lalu menenggaknya. Reaksi kecubung dengan ramuan lokal di dalam minuman beralkohol tersebut ternyata memiliki efek yang luar biasa.
Bahkan diberitakan, 2 pemuda yang mengkonsumsi kecubung tersebut meregang nyawa. Sementara 47 pemuda masih dalam gangguan mental. Mereka mabuk dan berhalusinasi. Terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Seperti apa kandungan yang dimiliki kecubung itu hingga bisa memiliki efek sedemikian parah bagi orang yang mencoba mengkonsumsinya?Â
Ya efek kecubung ternyata membuat orang mabuk, berhalusinasi hingga berhari-hari, bahkan tewas karena kuatnya racun yang ada dalam kandungannya.
Asal-usul dan Morfologi Kecubung
Kecubung bernama ilmiah Datura stramonium. Dikenal pula dengan nama Jimson weed atau Thorn apple. Bahkan sering disebut sebagai Devil's Trumpet atau terompet setan karena menyebabkan halusinasi.
Tanaman yang tergolong dalam famili solanaceae berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Utara. Dari sanalah, menyebar ke seantero dunia, termasuk di seluruh daerah Indonesia.
Kecubung atau Datura stramonium alias terompet setan ini memiliki batang yang tegak. Juga tergolong tanaman berkayu dan berbulu halus.Â
Daun kecubung memiliki bentuk yang bergelombang dan bertanduk dengan tepi yang bergerigi. Sedangkan warna daunnya hijau muda dan ada pula yang berwarna ungu tua.Â
Bunganya berbentuk lonceng, besar, dan terlihat seperti trompet sehingga sering disebut sebagai bunga trompet. Warnanya putih atau ungu pucat. Bunga-bunga ini dapat tumbuh secara tunggal atau berkelompok.
Bentuk bunganya termasuk unik dan menarik sehingga seringkali dijadikan sebagai koleksi tanaman hias di rumah atau taman-taman kota.
Buah tanaman kecubung berbentuk polong. Di dalam polong ini, terdapat biji-biji kecil yang berwarna hitam.
Senyawa dalam kecubung
Merujuk pada elinotes.com, kecubung ternyata mengandung banyak senyawa yang sifatnya antikholinergik. Senyawa dimaksud adalah:
- antropin: obat untuk menangani denyut jantung lambat atau keracunan insektisida .
- hiosiamina: untuk menangani gangguan usus seperti itiasi usus besar dan gangguan BAB.
- skopolamin: penanganan mual muntah terkait mabuk perjalanan (motion sickness).
Disebut bersifat antiklohinergik karena dapat digunakan untuk menangani kondisi seperti inkontinesia urine, penyakit parkinson, penyakit paru onstruktif kronis (PPOK), dan diare.
Selain mengandung senyawa-senyawa antikholinergik, kecubung juga mengandung zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotin.
Kandungan zat-zat tersebut mengakibatkan orang yang mengkonsumsinya merasakan halusinasi dan efek kesenangan sesaat. metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.
Bagian kecubung yang mengandung racun
Sebelum dilanjutnya, perlu disadari bahwa informasi ini bukanlah sebagai anjuran untuk menggunakan bagian-bagian dari kecubung untuk memabukkan diri atau berhalusinasi. Namun untuk diwaspadai.
Semua bagian tanaman kecubung ini mengandung obat dan racun. Bersifat sebagia obat apabila dikonsumsi dalam takaran yang tepat, dan harus berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar tidak melakukan kesalahan dalam memanfaatkannya.
Pada umumnya, bagian yang sering digunakan untuk nge-fly adalah bunganya.
Anak-anak muda biasa mencampurkan bunga terompet ini dengan cara merebusnya di dalam mie atau dicampurkan ke dalam kopi. Ada juga yang mencampurkannya dengan rokok. Bahkan dibuat jus lalu diminum.Â
Walaupun demikian, semua bagian kecubung ternyata memabukkan. Buah dan daun kecubung mampu membuat orang nge-fly, bersenang sesaat dan berhalusinasi.
Kecubung yang berbunga putih merupakan tanaman yang paling beracun dibandingkan dengan jenis lain.
Terompet putih juga paling banyak mengandung zat alkaloid yang terdapat pada semua bagian tumbuhan kecubung.
Bagian akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan biji memiliki efek beracun. Akan tetapi kandungan racun terbesar justru terdapat di bagian akar dan biji.
Referensi:
1. https://regional.kompas.com/read/2024/07/10/123159978/bahaya-kecubung-yang-sebabkan-dua-warga-banjarmasin-tewas
2. https://www.elinotes.com/2018/12/semua-tentang-tanaman-kecubung-datura.htm
3. https://www.melintas.id/ragam/344862119/inilah-asal-usul-morfologi-dan-sifat-beracun-serta-sejarah-penggunaan-kecubung-dalam-praktik-kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI