Hampir semua orang pernah merasakan yang namanya alpukat. Buah yang satu ini selain bisa dikonsumsi langsung, dapat pula dicampur dalam berbagai makanan dan minuman lain yang menambah cita rasa suatu makanan.
Buah alpukat (avocado) yang kita kenal ini bukanlah buah asli Indonesia. Akan tetapi asalnya dari Meksiko dan Amerika Tengah.Â
Alpukat yang sering dicari oleh konsumen adalah dari jenis alpukat mentega. Menilik dari kata sandang 'mentega' maka buah ini terlihat berwarna kuning cerah.
Tekstur buahnya lembut seperti mentega. Sedangkan daging buahnya lebih tebal dibandingkan dengan alpukat biasa. Rasa buahnyanya gurih dan sedikit manis.
Syarat pertumbuhan tanaman alpukat
Agar tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah berkualitas maka alpukat memerlukan beberapa faktor yang harus sesuai. Diantaranya iklim, wilayah, dan tanah.Â
Selain itu, tidak sekedar ditanam tanpa perawatan secara teratur. Perawatan yang teratur, akan membuat alpukat kita menghasilkan buah yang sehat dan berkualitas.
Iklim
Dibandingkan dengan jenis lain, tanaman alpukat mentega memiliki tingkat adaptasi yang lumayan tinggi. Daya adaptasi ini mampu menyesuaikan diri dengan iklim wilayah tempatnya ditanam.
Meskipun demikian, lebih cocok ditanam di daerah yang kondisinya sedang, tidak terlalu panas atau dingin.
Tanaman ini perlu mendapatkan siinar matahari yang cukup dan suhu udara yang sesuai sehingga alpukat mentega mampu tumbuh dan berbuah dengan optimal.
Ketinggian tanah
Alpukat mentega cocok ditanam pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Kondisi optimumnya adalah pada ketinggian pada dataran tinggi hingga 1.500 mdpl.Â
Alpukat mentega cocok untuk ditanam pada daerah yang sejuk. Suhunya berkisar antara 15 – 30 derajat Celcius. Sedangkan curah hujannya rata-rata 5-6 bulan basah.
pH tanah
Alpukat mentega cocok untuk ditanam pada tanah dengan kisaran pH sekitar 5,5 – 6,5. pH ini masuk kategori asam menuju ke netral.
Apabila terlalu asam, berada di bawah 5,5 atau menuju ke basa, lebih tinggi dari 6,5 maka bibit bisa mengalami keracunan. Ketika bibit mengalami keracunan maka mudah terkena penyakit dan mati.Â
Dari jenis tanahnya, maka tanah yang sesuai adalah lempung liat, lempung berpasir, atau tanah lempung endapan.
Cara bertanam alpukat mentega
Cara menanam alpukat juga berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya alpukat mentega. Karena itu, jangan asal tanam begitu mendapatkan bibit.Â
Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan, kondisi bibit, atau bagaimana membuat lubang tanam yang baik, dan jarak tanam yang sesuai.Â
Tips cara bertanam alpukat mentega berikut ini dapat membantu mengingatkan para pecinta tanaman alpukat mentega untuk menanamnya dengan baik.
Persiapan lahan
Penyiapan lahan merupakan hal pertama yang harus dilakukan sebelum mulai menanam bibit alpukat mentega.Â
Selain membersihkan lahan dari gulma dan benda asing lainnya, tahap selanjutnya adalah menggemburkan tanah agar nantinya mudah membuat lubang tanaman.
Menggali lubang tanam
Lubang tanam dapat dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Bisa juga lubang tanam dibuat sesuai ukuran besar bibit yang ada. Hal terpeitng adalah lubang tanam tidak terlalu kecil sehingga pertumbuhan akar tanaman tidak terganggu.
Setelah itu berikan pupuk kandang yang sudah terfermentasi ke bagian dasar lubang tanam. Tujuan dari pemberian pupuk kandang ini adalah agar lubang tanam dapat ternutrisi dan meningkatkan kesuburan tanah.
Pemilihan bibit
Bibit sebaiknya dipilih dari vegetatif sebab selain sudah dipastikan kualitas buahnya, bibit ini juga cepat berbuah dan keserempakan berbuahnya tinggi.Â
Untuk budidaya dengan tujuan bisnis, sebaiknya menggunakan bibit okulasi. Bisa diperoleh di toko-toko bibit yang saat ini cukup banyak menyediakannya.
Jarak tanam
Jarak tanam yang disarankan untuk budidaya alpukat mentega adalah 6 x 6 x 6 meter antar lubang. Sebaiknya menggunakan pola penanaman segitiga sehingga menghemat lahan dan lebih banyak bibit yang dapat ditanam di lahan.
Proses penanaman bibit
Buka dan buanglah polibag yang membungkus bibit alpukat mentega. Pastikan agar areal sekitar lubang tanaman sudah diisi separuh dengan campuran tanah dan pupuk organik.
Selanjutnya, tanamlah bibit dengan hati-hati dan timbun dengan campuran tanah dan kompos yang telah disediakan. Jika sudah selesai, siram sedikit dengan air. Dan langkah selanjutnya adalah penyiraman rutin setiap hari.
Perawatan tanaman alpukat mentega
Tidak ada perawatan khusus terhadap tanaman alpukat mentega. Namun pemilik tanaman harus rajin merawatnya. Menyiram, memupuk, membersihkan gulma, menangani hama dan penyakit tanaman, serta memangkas dengan teratur.
Tujuan dari perawatan ini adalah untuk mengoptimalkan pohon alpukat berbuah dengan baik. Tak hanya dalam jumlah yang banyak, namun sehat dan berkualitas.
Penyiraman
Di awal penanaman, pohon alpukat perlu disiram 2 kali sehari, pagi dan sore. Seiring dengan perkembangannya, penyiraman sudah dapat dijarangkan.Â
Intensitas penyiraman juga perlu melihat cuaca. Jika hujan, tak perlu disiram lagi. Tanah yang terlalu becek atau terlalu kering bisa membuat tanaman mati.Â
Pemupukan
Tujuan dari pemberian pupuk adalah merangsang pertumbuhan dan merangsang pohon untuk dapat berbuah. Pemberian pupuk yang baik itu dilakukan secara bertahap dan melihat usia bibit yang ditanam.
- Usia 1 – 4 tahun : berikan urea 0,27-1,1 kg; TSP 0,5-1 kg; dan KCI 0,2-0,83 kg.Â
- Umur 5 tahun ke atas: pupuk urea 2,22-3,55 kg; TSP 3,2 kg; dan KCI 4 kg.Â
- Berikan juga pupuk kandang yang sudah terfermentasi setiap 6 bulan sekali.
Pembersihan gulma
Gulma adalah segala jenis tumbuhan pengganggu di sekitar tanaman. Gulma perlu dibersihkan agar tidak merampas nutrisi bagi tanaman alpukat mentega kita.
Biasanya, gulma lebih banyak tumbuh di musim hujan. Karena itu, pembersihan gulma di musim hujan lebih banyak daripada di musim kemarau.Â
Penyemprotan pestisida
Hama yang sering mengganggu tanaman alpukat mentega adalah ulat, kupu-kupu gajah, dan juga penyakit bercak daun. Karenanya, proteksi terhadap tanaman dari hama penyakit itu sangat diperlukan.
Apabila menggunakan pestisida kimia, maka harus membaca petunjuk yang tertera pada bagian label obat hama tersebut. Apabila overdosis atau kurang dosis, maka hasilnya tidak akan maksimal. Bahkan hamanya menjadi resisten.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk menentukan cabang utama. Selain itu, pemangkasan rutin terhadap tunas-tunas adventif diperlukan agar tidak boros zat hara yang diserap tanaman.
Pemangkasan juga dilakukan pada ranting-ranting kering. Sebab bagian yang kering bisa menjadi tempat bersarang binatang yang menjadi hama tanaman.
Penggemburan tanah
Apabila tanah di sekitar tanaman sudah mengeras, maka perlu digemburkan. Tujuannya adalah agar air bisa diserap oleh tanaman secara optimum
Penggemburan bisa dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan gulma di sekitar tanaman. Namun perlu berhati-hati agar tidak melukai perakaran tanaman alpukat.
Panen alpukat mentega
Tanaman alpukat dari bibit vegetatif sudah dapat berbuah saat berumur 3 hingga 4 tahun setelah penanaman. Kalau menggunakan biji, lebih lama lagi baru berbuah.
Masa panen buah lebih kurang dimulai sejak alpukat berbunga. Rata-rata memiliki durasi antara 6 hingga 7 bulan sejak berbunga.
Panen buah alpukat mentega dilakukan dengan cara memotong buah tangkai dengan menggunakan gunting tanaman. Ini lebih memudahkan saat panen.
Ciri buah yang sudah tua adalah memiliki kulit hijau tua dan tidak mengkilap lagi. Buah alpukat mentega yang sudah tua, apabila digoyang maka akan terdengar bunyi yang disebabkan oleh biji di dalam daging buah.
Referensi:
1. https://potensidesa.com/budidaya-buah-alpukat-mentega-tips-dan-teknik-yang-efektif/
2. https://kompas.com/homey/read/2021/12/09/111600376/tips-menanam-alpukat-mentega-agar-cepat-berbuah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H