Mulanya, kawasan ini hanya ditanami dengan jati putih. Ketika tanaman ini beranjak besar, timbullah niat mama Johana Victoria untuk membuat taman di dalam kota.
Dengan bantuan seorang desainer kebun dan taman, mama Johana pun bisa merealisasikan mimpinya iniÂ
Menurut mama Johana, tempat ini tak hanya sekedar untuk mendapatkan uang. Namun lebih dari itu.
Ia berniat agar pengunjung bisa belajar mencintai lingkungannya. Memelihara pohon dan tidak membuang sampah sembarangan.
Lingkungan yang bersih dan rindang itu sangat menyenangkan dan menyehatkan. Demikian pemikiran mama Johana.Â
Selain itu, mama Johana juga ingin mengenalkan budaya bertani ala orang Timor lewat ekowisata Victoria.
Sayangnya, banyak cita-cita mama Johana yang belum terealiasi. Terbentur beberapa persoalan.
Dua masalah utama adalah terkait finansial dan kemampuan mengelola taman ekowisata Victoria.
Selama ini, mama Johana Victoria masih mrngandalkan dana pribadi dari sumber lain. Termasuk di dalannya, memanfaatkan uang karcis pengunjung namun tak cukup.
Selain itu, pemilik juga membutuhkan penguatan kapasitas bagi pengelola dan pekerjanya.Â