Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hari Zoonosis Sedunia dan Kewaspadaan terhadap Penularannya

6 Juli 2024   12:42 Diperbarui: 6 Juli 2024   16:46 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
15 zoonosi prioritas di Indonesia (dok foto: peternakan.kaltimprov.go.id)

Penyebaran zoonosis ke manusia dapat terjadi melalui berbagai mekanisme. Berikut ini 4 mekanisme penularan zoonosis dari hewan kepada manusia.

1. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi

Penularan langsung misalnya melalui gigitan hewan yang terinfeksi rabies. Bisa juga kontak dengan feses hewan yang mengandung parasit.

2. Vektor penular

Beberapa penyakit zoonosis ditularkan melalui gigitan serangga vektor seperti nyamuk atau kutu. Vektor ini bertindak sebagai perantara penularan antara hewan dan manusia.

3. Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi

Penyakit seperti salmonella dan campylobacter dapat ditularkan melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi.

4. Udara yang terkontaminasi

Beberapa zoonosis dapat menyebar melalui udara yang terkontaminasi oleh partikel-partikel yang mengandung agen penyebab penyakit. 

Lousi Pasteur, ahli yang berjasa memberikan vaksin rabies pada seorang anak pada 6 Juli 1885 (dok foto: hiptex.com.mx)
Lousi Pasteur, ahli yang berjasa memberikan vaksin rabies pada seorang anak pada 6 Juli 1885 (dok foto: hiptex.com.mx)

Cara Menghindari Penularan Zoonosis

Ketika berkaitan dengan zoonosis, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai sehingga menghindari penularan penyakit ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun