Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hari Zoonosis Sedunia dan Kewaspadaan terhadap Penularannya

6 Juli 2024   12:42 Diperbarui: 6 Juli 2024   16:46 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
15 zoonosi prioritas di Indonesia (dok foto: peternakan.kaltimprov.go.id)

Setiap tanggal 6 Juli diperingati sebagai hari zoonosis sedunia.

Peringatan ini merujuk pada pemberian vaksin rabies pertama kepada seorang anak pada tanggal 6 Juli 1885 setelah digigit oleh seekor anjing gila.

Pemberi vaksin rabies tersebut adalah seorang ahli Biologi berkebangsaan Prancis bernama Louis Pasteur yang kemudian disebut sebagai bapak vaksin.

Tindakan ini tak hanya mampu mencegah penyebaran virus tetapi dapat menyelamatkan nyawa si anak.

Itulah sekelumit kisah mengenai perayaan hari zoonosis sedunia yang diperingati setiap tanggal 6 Juli. 

Zoonosis dan Cara Penularannya

Dok foto: ditjenpkh.pertanian.go.id
Dok foto: ditjenpkh.pertanian.go.id

Zoonosis adalah penyakit-penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Juga sebaliknya, bisa menular dari manusia ke hewan.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur yang berasal dari hewan dan dapat ditularkan ke manusia melalui berbagai cara.

Penularan tersebut dapat melalui gigitan serangga vektor dan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. 

Selain itu, bida juga melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi atau inhalasi udara yang terkontaminasi.

Contoh penyakit zoonosis antara lain rabies, anthrax, avian influenza, brucellosis, leptospirosis, dan lyme disease.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun