Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lada Perdu Bisa Berbuah Sepanjang Tahun Asal Tahu Triknya

7 Juni 2024   06:06 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:08 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lada perdu berbuah di dalam pot (dok foto: Gregorius Nafanu)

Pada dasarnya, lada merupakan tumbuhan menjalar.  Menggunakan sulur-sulur muda dan akarnya untuk mengikatkan diri pada benda yang dijalarinya.

Lada atau Piper nigrum temasuk tanaman pemanjat. Karenanya, tanaman ini memerlukan tumbuhan inang sebagai lanjaran. Lada jenis ini dinamakan sebagai lada panjat.

Akan tetapi ada jenis lain yang tidak memanjat, biasa dinamakan lada perdu. Beerbeda dengan lada panjat yang suka menjalar, lada perdu tidak memerlukan tiang pemanjat sebab tidak menjalar. 

Lada perdu muncul dalam budidaya lada untuk menjawab biaya-biaya mahal yang timbul dalam kegiatan budidaya lada panjat.

Beberapa kendala yang memerlukan ekstra biaya budidaya pada lada panjat adalah memerlukan banyak tiang atau pohon inang  bagi lada dan memerlukan tenaga pemanen yang siap panjat.

Kelebihan lada perdu ini diantaranya tidak memerlukan tiang atau tanaman inang.  Selain  itu, lada perdu juga dapat ditanam dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lain.

Dari aspek biaya produksi pun lebih murah. Tidak memerlukan tenaga untuk memanjat pohon atau menggunakan tangga. Lada perdu sangat pendek sehingga langsung dipanen tanpa bantuan tangga.

Bagi yang memiliki lahan yang sempit juga bisa membudidayakan lada perdu. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan menggunakan pot atau polibag. 

Perbedaan agronomis lada perdu dan panjat

Ada perbedaan agronomis antara lada perdu dengan lada panjat. Perbedaan dimaksud adalah sebagai berikut:

  • penyiapan dan perbanyakan bahan tanaman.
  • pendederan dan pembibitan.
  • pemeliharaan.
  • Panen.

Dari sisi pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pengolahan biji lada pasca panen antara lada perdu sama saja dengan lada panjat. 

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman lada adalah hama penggerek batang atau Lophobaris piperis, hama penghisap bunga (Diconocoris hewetti), dan hama penghisap buah atau dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Dasynus piperis. 

Adapun jenis penyakit pada tanaman lada diantaranya penyakit kuning. Penyakit kuning pada tanaman lada disebabkan oleh Fusarium oxysporum.

Ada pula penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh sejenis patogen bernama Phytophthora capsici. Penyakit ini membuat tanaman mati dengan cepat. 

Selain itu, ada jenis penyakit kerdil atau keriting yang disebabkan oleh suatu virus.  Penyakit kerdil ini disebabkan oleh Pepper Yellow Mottle Virus (PYMV). 

Produktivitas lada perdu per tahun relatif lebih rendah dibandingkan dengan lada panjat. Per pohon lada perdu menghasilkan lada sekitar 0,4 - 0,5 kg per tahun.

Akan tetapi dalam 1 hektar, populasi lada perdu mencapai 4.000 -4.500 pohon. Dengan jumlah populasi demikian, maka produksi biji lada perdu hampir sama dengan lada panjat. 

Keunggulan lain dari lada perdu adalah dapat ditanam di bawah tegakan pohon tahunan, ditumpangsarikan, dan ditanam di lahan sempit.

 Lada perdu juga dapat ditanam di pot dan polibag yang bisa diletakkan di pekarangan rumah. 

Panen lada panjat, butuh alat tambahan untuk memanjat saat panen (dok foto:  youtube.com/@Sinartani89)
Panen lada panjat, butuh alat tambahan untuk memanjat saat panen (dok foto:  youtube.com/@Sinartani89)

Tips agar lada sering berbuah

Perawatan tanaman merupakan hal paling penting yang perlu dilakukan setelah lada ditanam. Pemberian air, pupuk, pengendalian hama penyakit, pemangkasan, dan perawatan lainnya.

Berikut ini 4 tips agar tanaman lada perdu tumbuh dengan baik dan sering berbuah yang dirujuk dari agri.kompas.com.

1. Penyiangan berkala

Penyiangan berkala dilakukan setiap 2-3 bulan. Tujuannya adalah untuk membersihkan gulma atau tumbuhan pengganggu yang sering tumbuh di sekitar tanaman lada. 

2. Pemangkasan atau pruning

Pruning dilakukan terhadap dahan, batang, ranting tua, dan bagian tanaman lain yang tidak produktif. Bagian-bagian ini bisa jadi menjadi sarang hama dan penyakit.

Selain itu, tunas-tunas juvenil atau tunas muda juga perlu dibuang terutama saat tanaman sedang berbuah. Sebab jika dibiarkan maka nutrisi tanaman akan lebih banyak terserap ke sana.

3. Pemupukan

Pemupukan yang diberikan berupa pupuk makro dan pupuk mikro. Tujuannya adalah untuk menunjang pertumbuhan tanaman lada.

Pupuk makro merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah yang banyak. Unsur-unsur dimaksud adalah Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K),  Magnesium (Mg), Calsium (Ca), dan Sulfur (S). 

Sedangkan pupuk mikro diperlukan dalam jumlah sedikit namun esensial bagi tanaman. Unsur-unsur pupuk mikro adalah Boron (B), Cuprum (Cu), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), dan Molibdenum (Mo).

4. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama bisa dilakukan dengan cara kimia atau organik, tergantung pada pilihan masing-masing.  

Apabila dibudidayakan untuk konsumsi sendiri dalam jumlah yang sedikit, bisa menempuh pengendalian hama dengan cara mekanik saja.

Panen

Lada perdu sudah bisa berbunga di tahun pertama hari setelah tanam (HST). Sebaiknya bunga pertama ini dibuang saja. Tujuannya adalah untuk membuat tanaman kokoh dan rimbun terlebih dahulu.

Pada waktu muncul bunga berikutnya, maka sudah dapat dirawat hingga berbuah dan dipanen. Masa panen itu sekitar 9 bulan sejak munculnya bunga.

Panen lada perdu dapat dilakukan satu kali setiap minggu. Buah lada yang siap panen itu memiliki indikasi tangkai mulai menguning dan buah lada berwarna kuning hingga merah.

Cara panen lada perdu lebih gampang daripada lada panjat. Tidak memerlukan tangga atau alat panjat. Tinggal berdiri, memetik tangkai buah. Selanjutnya, biji-biji lada dipipil dan dijemur hingga kering.

Produk lada hitam asal Lampung kualitas ekspor (dok foto: inews.id)
Produk lada hitam asal Lampung kualitas ekspor (dok foto: inews.id)

Referensi:
1. https://agri.kompas.com/read/
2. https://pertanian-mesuji.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun