Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lada Perdu Bisa Berbuah Sepanjang Tahun Asal Tahu Triknya

7 Juni 2024   06:06 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:08 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila dibudidayakan untuk konsumsi sendiri dalam jumlah yang sedikit, bisa menempuh pengendalian hama dengan cara mekanik saja.

Panen

Lada perdu sudah bisa berbunga di tahun pertama hari setelah tanam (HST). Sebaiknya bunga pertama ini dibuang saja. Tujuannya adalah untuk membuat tanaman kokoh dan rimbun terlebih dahulu.

Pada waktu muncul bunga berikutnya, maka sudah dapat dirawat hingga berbuah dan dipanen. Masa panen itu sekitar 9 bulan sejak munculnya bunga.

Panen lada perdu dapat dilakukan satu kali setiap minggu. Buah lada yang siap panen itu memiliki indikasi tangkai mulai menguning dan buah lada berwarna kuning hingga merah.

Cara panen lada perdu lebih gampang daripada lada panjat. Tidak memerlukan tangga atau alat panjat. Tinggal berdiri, memetik tangkai buah. Selanjutnya, biji-biji lada dipipil dan dijemur hingga kering.

Produk lada hitam asal Lampung kualitas ekspor (dok foto: inews.id)
Produk lada hitam asal Lampung kualitas ekspor (dok foto: inews.id)

Referensi:
1. https://agri.kompas.com/read/
2. https://pertanian-mesuji.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun