Karenanya, seringkali mengambil sumberdaya alam tanpa memperhitungkan dampaknya. Kerusakan yang timbul, baik terhadap lingkungan sendiri maupun merugikan masyarakat di sekitar.
Untuk memastikan bahwa perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan, maka harus memasukkan unsur TBL secara konsisten.Â
Perusahaan wajib merehabilitasi atau mereklamasi kembali lahan yang telah digunakan sebelum meninggalkan lokasi tersebut. Dengan demikian, perusahaan tidak meninggalkan persoalan baru pasca pengelolaan alam.
7. Stakeholder loyal pada Perusahaan
Ada beberapa stakeholder yang tidak mau membeli suatu produk dari perusahaan karena permasalahan sosial dan lingkungannya. Mereka bisa menjadi sponsor untuk memboikot produk-produk perusahaan yang bermasalah tersebut.
Dengan menjalankan konsep TBL dalam setiap program CSR nya, maka akan meningkatkan loyalitas stakeholder kepada perusahaan. Mereka tetap percaya untuk menggunakan produk perusahaan.Â
Selain itu, para pekerja juga akan loyal bekerja di dalam perusahaan. Karyawan merasa jika tindakan yang dilakukan oleh perusahaan melalui program CSR memilik manfaat sosial dan lingkungan.Â
8. Mendukung sustainable development
Manfaat lain dari penerapan TBL adalah perusahaan akan ikut serta dalam mendukung sustainable development. Dalam hal ini, mendukung proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan manusia.Â
Secara internasional, pembangunan berkelanjutan telah menjadi konsep Sustainable Development Goals (MDGs) yang disepakati bersama oleh 193 negara untuk diimplementasikan di negaranya masing-masing.
Karenanya, selain mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, pelaksanaan TBL oleh perusahaan juga berkontribusi terhadap SDGs.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H