Para pekerja lokal pun mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan terkait dengan keterampilan dan pengetahuan. Dengan demikian, mereka pun dapat ter-upgrade posisinya dengan perubahan salary yang lebih baik.Â
Pekerja yang keterampilannya meningkat akan memberi keuntungan bagi perusahaan. Kinerja perusahaan semakin maju karena memiliki karyawan yang kompeten.Â
Selain itu, kehadiran perusahaan juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Masyarakat dapat terleibat menjadi pemasok sayuran, daging, dan kebutuhan hidup pekerja yang ada di dalam perusahaan.
3. Meningkatkan kinerja keuangan jangka panjang
Dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, perusahaan dapat mengurangi risiko operasional dan regulasi. Kondisi ini dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan.Â
Selain itu, konsumen cenderung lebih suka bertransaksi dengan perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Mereka akan memboikot produk-produk perusahaan yang memiliki masalah.
4. Keterlibatan pekerja yang lebih tinggi
Perusahaan yang menerapkan konsep TBL cenderung memiliki budaya kerja yang lebih inklusif dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan.Â
Ketika kesejahteraan pekerja terjamin, maka akan meningkatkan loyalitas dan keterlibatan karyawan. Pada gilirannya, perusahaan akan mesakan dampak positif pada produktivitas dan retensi tenaga kerja.
5. Kepatuhan regulasi yang lebih baik
Dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, perusahaan dapat memastikan bahwa operasinya sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku.
Kepatuhan pada regulasi hukum yang berlaku dapat mengurangi risiko hukum dan sanksi yang mungkin dihadapi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga akan didukung oleh masyarakat dan pemerintah.
6. Ikut melestarikan lingkungan hidup
Penerapan konsep 3P memungkinkan perusahaan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia ekstraktif.