Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Manfaat Nikel dan 6 Perusahaan Tambang Nikel di Indonesia

24 Mei 2024   04:39 Diperbarui: 24 Mei 2024   04:46 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nikel  adalah salah satu unsur logam yang terdapat dalam kerak bumi dan relatif  melimpah di  dunia. 

Logam ini menempati urutan ke-24 daftar kelimpahan unsur-unsur di bumi.

Di dalam bumi, Nikel biasa ditemukan dalam bentuk bijih.  Dalam bentuk bijih, Nikel sering ditemukaan bersama dengan logam lain seperti antimon, belerang, dan arsen. 

Pada daftar unsur kimia, Nikel merupakan kelompok metalik dalam tabel periodik yang diberi simbol Ni dan memiliki nomor atom 28. 

Nikel termasuk kelompok logam transisi, berwarna keperakan dan ada semburat keemasan. Logam ini bersifat keras dan sangat berharga sebab banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Manfaat Nikel dalam Keseharian

Setelah melalui penambangan dan pengolahan, Nikel dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan manusia. 

Benda ini merupakan logam non-ferrous yang memiliki berbagai manfaat dan digunakan dalam berbagai industri. 

Berikut adalah beberapa manfaat dari Nikel dalam kehidupan sehari-hari.

 1. Industri Logam

Nikel digunakan dalam produksi baja tahan karat, paduan logam, dan baterai. Baja tahan karat banyak digunakan dalam pembuatan peralatan dapur, konstruksi, dan industri lainnya.

2. Industri Kimia

Nikel digunakan dalam produksi berbagai senyawa kimia, termasuk pigmen, pelapis, dan katalis. Contohnya adalah nikelsen (katalis dalam reaksi hidrogenasi).

3. Baterai

Nikel digunakan dalam baterai nikel-kadmium dan baterai nikel-metal hidrida. Baterai jenis ini digunakan dalam aplikasi seperti ponsel, alat-alat elektronik, dan kendaraan listrik.

Baterai nikel kadmium, salah satu produk akhir dari tambang nikel (dok foto: wikipedia.org)
Baterai nikel kadmium, salah satu produk akhir dari tambang nikel (dok foto: wikipedia.org)

Enam Tambang Nikel Terbesar di Indonesia per 2024

Di Indonesia, ada beberapa perusahaan besar yang melakukan kegiatan operasional di pertambangan Nikel. Setidaknya, terdapat 6 tambang Nikel terbesar di Indonesia per 2024.

1. Blok Sorowako

Area tambang Nikel ini berada di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Tambang Nikel seluas 70.566  hektare ini dikelola oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan sistem operasi penambangan terbuka. 

Selain di blok Sorowako, PT Vale juga memiliki kontrak karya di blok Bahodopi, Sulawesi Tengah (22.699 Ha), blok Pomolaa dan Sua-sua yang keduanya di Sulawesi Tenggara (24.752 Ha). 

2. Weda Bay Nickel

Proyek ini berlokasi di Halmahera Utara dan Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Mulai beroperasi sejak tahun 2019 dengan luas areal operasionalnya mencapai 54.874 Ha dan total cadangan sebesar 132 juta ton bijih nikel.

Mayoritas pemegang saham Proyek Weda Bay Nickel adalah perusahaan Tsingshan asal China  dengan saham mayoritas hingga 51,3 persen dan Eramet asal Perancis yang menguasai saham sebesar 37.8 persen.

Sedangkan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk yang merupakan representasi dari Pemerintah Indonesia memiliki saham sebesar 10 persen saja.

3. Tambang Nikel Gag

Tambang nikel ini berada di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat. Memiliki kontrak karya seluas a13.136 Ha dengan are IPPKH seluas 603,25 Ha.

IUP OP tambang ini dipegang oleh anak usaha PT Antam Tbk bernama PT Gag Nikel. Dengan kata lain, wilayah tambang Nikel Gag masih diolah sendiri oleh perusahaan asal Indonesia.

4. Proyek Kawasi 

Tambang nikel Kawasi berada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kawasan ini memiliki luas 4.247 Ha.

Pemegang IUP tambang Kawasi adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Proyek Kawasi dilaporan pada akhir 2022 memliki cadangan sebesar 108,4 juta wet metrik ton (wmt).

5. Tambang Asera

Tambang Asera merupakan salah satu tambang nikel yang berlokasi di Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sistem penambangan bijih nikel dilakukan dengan cara terbuka.

Tambang nikel Asera dikelola oleh PT Bumi Konawe Minerina. Mayoritas sahamnya dipegang oleh Aquila Mine Pte Ltd (62,7 pesen). 

Perusahaan ini berada di Swiss yang merupakan grup Solway Investment. Sisanya sebesar 37,3 persen dipegang oleh PT Mahawira Palasara Agung.

6. Bahoo Muahi

Proyek Nikel Bahoo Muahi berada di Morowali, Sulawesi Tengah. Tambang ini juga dimiliki oleh Solway Investment Group lewat PT Sulawesi Resources.

Estimasi deposit bijih nikel di sini sebesar 14 juta metrik ton dengan potensi kapasitas produksinya adalah sebesar 100 ribu metrik ton bijih nikel per bulannya.

Mengingat banyaknya potensi nikel di Indonesia maka kehadiran perusahaan pengolah nikel diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, kehadiran tambang juga dapat meningkatkan pendapatan negara yang pada gilirannya dapat digunakan untuk membangun bangsa dan negara Indonesia.

Kehadiran tambang juga tidak boleh memperlebar kesenjangan antara para pekerja di tambang dengan masyarakat lokal, dan menciptakan konflik di sekitar tambang.

Tentu saja yang tak boleh dilupakan dan bersifat wajib adalah taat pada peraturan yang mengikat mengenai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan.

Tanggung jawab perusahaan ini harus dilakukan, baik pada saat operasi maupun pasca operasi dengan melakukan reklamasi sesuai dengan komitmen saat pengajuan studi kelayakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Penyediaan bibit tanaman untuk program reklamasi pasca tambang oleh perusahaan tambang (dok foto: pustek.menlhk.go.id)
Penyediaan bibit tanaman untuk program reklamasi pasca tambang oleh perusahaan tambang (dok foto: pustek.menlhk.go.id)

Referensi
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Nikel
2. https://www.kompas.com/sains/
3. https://ekonomi.bisnis.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun