Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Sih Hilirisasi Itu dan Apa Alasan Perlu Dilakukan Hilirisasi?

9 Mei 2024   12:56 Diperbarui: 9 Mei 2024   14:21 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hilirisasi timah sebagai peluang industri dalam negeri (dok foto: faktaberita.co.id)

Paslon yang kemudian memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dalam satu putaran ini ingin melanjutkan seluruh program yang telah ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk hilirisasi. 

Hilirisasi timah sebagai peluang industri dalam negeri (dok foto: faktaberita.co.id)
Hilirisasi timah sebagai peluang industri dalam negeri (dok foto: faktaberita.co.id)

Secara ringkas, hilirisasi perlu dilakukan karena beberapa alasan yang berguna bagi warga negara atau dalam cakupan yang lebih luas adalah dalam kehidupan bangsa dan negara.

1. Meningkatkan nilai tambah

Dengan melakukan hilirisasi, bahan mentah atau produk dasar dapat diolah menjadi produk jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi. 

Nilai tambah yang lebih tinggi ini  dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi produsen. Pada gilirannya, menambah keuntungan bagi negara.

2. Diversifikasi ekonomi

Hilirisasi dapat membantu diversifikasi struktur ekonomi suatu negara dengan mendorong pertumbuhan sektor industri yang beragam.

3. Penciptaan lapangan kerja

Kegiatan hilirisasi yang melibatkan proses produksi yang lebih kompleks cenderung membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak, sehingga dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru.

4. Mengurangi ketergantungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun