Sikap oposisi seringkali dilakukan karena tidak cocok dalam ideologi atau visi pemerintahan yang berkuasa.
Oposisi dan koalisi di Indonesia secara nyata baru terlihat setelah terselenggaranya Pemilihan Umum. Parpol oposisi tidak akan ikut serta berada dalam pemerintahan yang menang dalam Pemilu.
Parpol yang berkoalisi ini kemudian mengirimkan wakil-wakilnya untuk duduk di dalam pemerintahan sebagai menteri atau posisi pejabat tinggi negara yang ada.
Fenomena ini kemudian menimbulkan intrik dan politik dagang sapi di antara para parpol pengusung pemerintahan.Â
Bahkan, parpol yang masuk koalisi belakangan pun diakomodir dalam pembagian jatah.
Manfaat Oposisi dalam Sistem Pemerintahan
Oposisi dalam pemerintahan merujuk pada partai politik atau kelompok yang berada di luar pihak yang berkuasa.Â
Mereka biasanya memiliki pandangan, kepentingan, atau agenda politik yang berbeda dengan pemerintah yang sedang berkuasa.
Oposisi dapat berperan sebagai kontrol atau kritik terhadap kebijakan pemerintah. Juga menawarkan alternatif solusi atau pandangan terhadap isu-isu yang dihadapi oleh negara.
 Berikut ini 5 manfaat dari adanya oposisi dalam sistem pemerintahan, termasuk Pemerintahan Indonesia.Â
1. Pengawasan dan Kontrol