Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rapelan BLT Mitigasi Risiko Pangan dalam Pusaran Pemilu 2024

21 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 22 Februari 2024   07:03 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi BLT Mitigasi Risiko Pangan (Sumber: Shutterstock/Melimey via kompas.com)

Setelah diberitakan melalui informasi resmi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan beberapa pejabat publik lainnya, BLT Mitigasi Risiko Bencana pun mulai dicairkan per Februari 2024.

Tak tanggung-tanggung. Bantuan Langsung Tunai alias BLT Mitigasi Risiko Bencana ini dicairkan sekaligus. Rapelan 3 bulan, Januari-Maret 2024. Rapelan tersebut sebesar Rp 11,25 Triliun yang menyasar 18,8 juta penduduk Indonesia sebagai penerima manfaat.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Bencana merupakan program bantuan sosial (Bansos) yang disalurkan oleh Pemerintah Indonesia yang nantinya dicairkan melalui PT Pos Indonesia.

BLT ini digulirkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai pengganti program BLT El Nino 2023. 

Besaran BLT Mitigasi Risiko Bencana adalah Rp 200.000 perbulan per Keluarga Penerima Manfaat (PKM).

Jadinya, setiap PKM menerima BLT sebesar Rp 600.000 yang dicairkan pada bulan Februari 2024. Belum diketahui lagi, apakah BLT Mitigasi Risiko Pangan bakal diteruskan pada bulan berikutnya atau tidak.

Airlangga Hartanto menyebutkan, bakal ada evaluasi terlebih dahulu setelah peluncuran BLT Mitigasi Risiok Pangan ini. 

Polemik Rapelan BLT dan Pemilu 2024

Rapelan penyaluran BLT Mitigasi Risiko Pangan menuai kontroversi. Beberapa pakar, praktisi, dan masyarakat yang tidak setuju raplena mengatakan, BLT hendaknya disesesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Tidak bisa dirapel, apalagi bisa berpangaruh untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu menjelang Pemilu 14 Februarui 2024. Jangan sampai ada preseden bahwa pembagian BLT tersebut adalah karena jasa baik paslon atau Parpol tertentu.

Karena para pembagi BLT dianggap sebagai 'sinterl klas' maka mau tidak mau penerima manfaat berpikir untuk membalas kebaikan sang sinter klas, pembagi BLT.

Penerima manfaat menunjukkan uang tunai BLT El Nino 2023 (dok foto: bisnis.tempo.co)
Penerima manfaat menunjukkan uang tunai BLT El Nino 2023 (dok foto: bisnis.tempo.co)

Selayaknya, BLT yang direncanakan untuk dibagikan kepada rakyat yang terdampak akibat kenaikan bahan pangan pokok , diberikan secara reguler.

Tak perlu menunggu hingga Februari 2024, tetapi dibagi per Januari, lalu Februari dan kemudian di bulan Maret 2024. 

Namun pemerintah tetap bersiteguh untuk memberikan dana BLT tersebut sekaligus dalam bulan Februari 2024. Mulanya dijanjikan cair di awal Februari 2024, namun tidak terlaksana. Bisa jadi, terbentur kesibukan menjelang Pemilu 2024.

Beberapa Keluarga Penerima Manfaat (PKM) ternyata sudah bisa mendapatkan pencairan BLT dimaksud. Namun pemerintah menyampaikan, pencairan ini tidak sekaligus dilakukan serentak kepada 18,8 juta penerima manfaat.

Jadinya, ketika ada yang sudah menerima maka yang lainnya perlu bersabar karena menunggu dana masuk ke penerima manfaat. Bahkan, bisa jadi ada yang baru akan menerima di bulan Maret 2024.

Menko Perekonomian Airlangga Hararto bicara soal BLT Mitigasi Risiko Pangan (dok foto: katadata.co.id)
Menko Perekonomian Airlangga Hararto bicara soal BLT Mitigasi Risiko Pangan (dok foto: katadata.co.id)

Kita menunggu aksi Pemerintah membagikan BLT Mitigasi Risiko Pangan 3 bulan pertama sebesar  11,25 Triliun kepada 18,8 juta penduduk di tahun 2024 sebagai pengganti BLT El Nino di tahun 2023 lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun