Cocok artinya tak hanya dapat berfungsi untuk menutup lahan, tetapi dapat dimanfaatkan pula sebagai sumber pangan manusia dan juga sebagai pakan ternak.Â
Banyak yang sebenarnya bisa kami lakukan di kebun kami. Sebab kami berkuasa penuh atas pengembangan lahan-lahan kami. Mengelola kebun dengan bijak. Bisa mengintegrasikan ternak dan tanaman dalam areal kebun kami.Â
Hanya saja kami masih sering terbawa oleh promosi-promosi yang sangat gencar dari perusahaan-perusahaan berskala nasional dan internasional.
Promosi tentang benih unggul yang diproduksi oleh perusahaan tertentu ternyata sudah menggeser, bahkan meniadakan benih-benih unggul yang selama ini kami pertahankan secara turun-temurun.
Sebagai petani, nenek moyang kami telah mengenal yang namanya pertanian organik. Memanfaatkan pupuk alami yang mana sisa-sisa tanaman dikembalikan kepada alam, mengalami pelapukan, penguraian dan dapat memperbaiki tanah. Pada akhirnya mengembalikan kesuburan tanah.
Itulah beberapa cara cerdas yang perlu dipersiapkan oleh seorang petani gurem menghadapi perubahan iklim global. Harus dimulai dari sekarang dengan mencoba berbagai cara untuk mampu beradaptasi menghadapi perubahan.Â
Evolusi di dunia mengajarkan kita bahwa perubahan akan selalu terjadi di bumi ini. Makhluk hidup harus beradaptasi atau punah ketika tidak mampu menyesuaikan diri.Â
Demikian catatan seorang petani gurem terkait pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim global.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya