Global climate change juga diakibatkan karena peningkatan emisi. Pembakaran batu bara, gas, dan minyak bumi menimbulkan dikosida dan nitrogen dioksida. Belum lagi laju deforestasi yang tidak terkendali dan pemanfaatan pupuk nitrogen yang berlebihan di dunia pertanian.
Selain itu, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor pun memberi kontribusi pada perubahan iklim global. Bensin dan bahan bakar lainnya yang digunakan adalah bahan bakar fosil. Pembuangan gas kendaraan tersebut mengandung polusi berupa gas kimia.
Semakin banyaknya kendaraan yang menggunakan BBM fosil, memberi kontribusi pada peningkatan perubahan iklim di dunia. Penumpukan sampah juga menghasilkan gas metana yang ikut memberi dampak bagi terjadinya perubahan iklim.Â
Apa yang Harus Dilakukan Petani Menghadapi Perubahan Iklim Global?
Sebagai petani gurem yang hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, kami selalu berusaha untuk memastikan bahwa lahan, tanaman, dan ternak kami tetap dipertahankan. Tak hanya dinikmati oleh generasi sekarang, tetapi berlanjut hingga ke anak, cucu, dan cece kami.
Namun banyak persoalan yang tak mampu kami hadapi. Terutama berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang tak dapat dikontrol.Â
Karenanya, perlu berpikir ulang tentang konsep pertanian yang selama ini telah kami peroleh. Konsep menggenjot produksi dan produktivitas lahan, menyebabkan peningkatan penggunaan pupuk kimiawi dan pestisida.Â
Peningkatan penggunaan input pertanian yang cenderung meningkat, ternyata berkontribusi juga pada peningkatan emisi. Selain lahan meningkatkan ketergantungan lahan terhadap pemupukan bersumber dari pupuk kimiawi.
Berpikir cerdas dengan memetakan kembali perubahan-perubahan iklim yang tengah terjadi. Memetakan musim hujan yang sudah bergeser ke bulan lain. Juga memprediksi berapa lama kira-kira hujan turun dalam setahun.Â
Dengan mengetahui perkiraan tentang kapan hujan akan turun dan dalam berapa bulan hujan membasahi bumi dengan jumlah air yang cukup untuk bertanam, maka kami akan menentukan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam saat itu.
Konservasi air, juga harus menjadi prioritas kami. Bagaimana menangkap air sebanyak mungkin dan masuk ke dalam tanah untuk membantu air tanah. Mencegah run off saat musim hujan dengan menanam tumbuhan cover crop yang cocok di sekitar kebun kami.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya