Pariwisata berbasis masyarakat adalah konsep pengembangan pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat. Pelibatan masyarakat secara aktif ini dimulai dari proses perencanaan, pengelolaan, dan pemaanfaatan dari pariwisata.Â
Konsep demikian memungkinkan penduduk lokal memiliki kontrol dan kepemilikan atas inisiatif pariwisata di wilayah mereka. Tidak hanya menjadi buruh atau pekerja pada fasiitas pariwisata yang dimiliki oleh mereka yang bermodal. Atau bahkan menjadi penonton saja di lingkungan mereka.Â
Dengan adanya pariwisata berbasis masayrakat maka kreatifitas penduduk lokal dipacu untuk menjadi pelaku usaha. Misalnya bisa menjadi pemilik penginapan, restoran, fasilitas hiburan, dan produsen souvenir.Â
Langkah Membangun Pariwisata Berbasis Masyarakat
Pariwisata berbasis masyarakat bukanlah hal baru yang dicoba untuk dikembangkan. Beberapa destinasi wisata telah menerapkan hal ini. Namun cukup banyak kendala yang dihadapi dalam menerapkan praktik pariwisata berbasis masayarakat ini.
Meskipun banyak kendala, pembangunan pariwisata berbasis masyarakat layak didorng untuk dikembangkan di daerah-daerah destinasi wisata. Untuk membangun pariwisata berbasis masyarakat, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan.
1. Melibatkan masyarakat setempat
Pelaksanaan pariwisata partisipatif hendaknya melibatkan masyarakat setempat sejak awal dalam proses perencanaan pariwisata.Â
Dengan mendengarkan aspirasi, kebutuhan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh penduduk setempat, perencana dan pelaksana pariwisata dapat memastikan bahwa inisiatif pariwisata yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah tersebut.
2. Pendidikan dan pelatihan
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan dan dampak positif yang dapat dihasilkan itu sangat perlu agar masyarakat menjadi lebih paham.