Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Yuk Kenali Manfaat Ekologi Bunga Air Mata Pengantin, Flora Pemanjat nan Cantik

26 November 2023   13:36 Diperbarui: 27 November 2023   09:03 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman antigonon atau sering disebut air mata pengantin. (Creative Commons/Meneerke bloem via bobo.grid.id)

Namanya bunga "Air mata pengantin". Macam ke sinetron saja ya. What ever-lah, mau seperti sinetron, atau drakor yang tak perlu dipertentangkan. Air mata pengantin yang keluar di malam pengantin itu karena 2 kemungkinan: lagi berbahagia atau sedih karena faktor X. 

Kalau masih penasaran, pastikan saja untuk mengecek nama ilmiahnya. Sebab apapun nama lokalnya, semua akan merujuk ke nama latin. Beruntungnya kita, pernah memiliki seorang ahli bernama Carl Linnaeus, seorang botanist sekaligus physician dan zoolgyst berkebangsaan Swedia. 

Pergola dengan riasan bunga air mata pengantin (dok foto: lanskaptaman.com)
Pergola dengan riasan bunga air mata pengantin (dok foto: lanskaptaman.com)

Di dunia flora, terkhusus dalam ilmu Botani, Carl Linnaeus adalah Bapak Taxonomy yang mana memberikan aturan mengenai pemberian nama jenis tumbuhan yang terdiri dari Genus dan spesiesnya.

Kembali ke air mata pengantin. Genusnya Antigonon. Spesiesnya banyak. Jika tidak diketahui spesiesnya, maka cukup diberi nama Antigonon sp. Apabila terlalu banyak jenisnya, maka diberi nama Antigonon spp. 

Air mata pengantin yang dipelihara di Indonesia terdiri dari beberapa spesies. Di antaranya Antigonon leptopus, Antigonon watson, dan Antigonon guatimalense. 

Daun adan sulur air mata pengantin (dok foto: Gregorius Nafanu)
Daun adan sulur air mata pengantin (dok foto: Gregorius Nafanu)

Asal Usul dan Morfologi Si Air Mata Pengantin

Bunga air mata pengantin disebut juga dengan nama coral vine, chain of love, atau Mexican creeper. Sering dinamakan dengan Antigonon leptopus saja, meskipun ada jenis lainnya.

Tanaman ini disinyalir berasal dari Meksiko. Umumnya ditemukan berkembang di benua Asia dan Afrika, Karibia dan Amerika. Di Indonesia, tanaman yang tergolong kelompok pemanjat alias liana ini didatangkan dari Amerika Tengah, dibawa oleh Belanda. 

Di tahun 1980-an, air mata pengantin sempat populer. Namun layaknya popularitas tanaman, mereka hanya viral beberapa saat, meredup dan kembali viral.

Flora yang suka merambat ini memiliki daun yang berbentuk seperti hati. Ada juga yang berbentuk segitiga. Dimensi panjang daunya berkisar antara 2,5 cm - 7,5 cm.

Tanaman pemanjat atau liana ini memiliki dua warna bunga, yaitu putih dan merah muda. Warna bunganya yang menarik, bisa dimanfaatkan untuk menjadi tanaman hias di rumah, kantor, dan taman. 

Akan tetapi perlu berhati-hati dengan air mata pengantin. Bisa berubah menjadi gulma, penganggu tanaman apabila dibiarkan hidup tak diurus. Sebab tumbuh dengan cepat dan dapat berkembang biak sekalipun di tanah yang kurang subur.

Manfaat Ekologi Air mata Pengantin

Ekologi secara umum berkaitan dengan suatu cabang ilmu yang khusus mempelajari hubungan makhluk hidup atau sekelompok makhluk hidup dengan lingkungannya. 

Manfaat ekologi berbicara tentang hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Ya, take and give begitu. "Saya ambil punyamu, dan kuberikan punyaku padamu". Kira-kira begitulah prinsipnya.

Nah, kehadiran air mata pengantin di suatu lingkungan juga punya manfaat ekologi. Tak hanya mementingkan diri untuk bertahan hidup, tetapi dapat memberi manfaat pula bagi makhluk lain dan lingkungan abiotiknya.

1. Memberi keindahan bagi manusia

Bunganya yang indah dan menarik dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk dihadirkan sebagai tanaman bunga yang dapat dinikmati keindahannya. Para penikmat keindahan bunga, dapat terhibur dan bisa menjadi pelipur lara kala mengalami kekosongan hati. 

Inilah rangkaian bunga air mata pengantin berwarna merah muda (dok foto: Gregorius Nafanu)
Inilah rangkaian bunga air mata pengantin berwarna merah muda (dok foto: Gregorius Nafanu)

2. Sebagai peneduh dan menghasilkan udara bersih

Bunga air mata pengantin dapat tumbuh merambat. Paling sesuai untuk dirambatkan ke anyaman besi pada pergola atau pagar sebagai peneduh di halaman rumah. Termasuk dihadirkan di taman-taman kota yang dapat menambah keindahan taman. 

3. Menyediakan nektar dan polen untuk hewan

Bunga air mata pengantin itu sangat banyak. Dengan jumlah yang banyak, tersedia pula nektar dan polen bagi aneka serangga, utamanya lebah. Sebab lebah membutuhkannya untuk menghasilkan madu. 

Tak hanya bermanfaat bagi serangga. Manfaat ekologi lain adalah untuk burung. Kelompok burung pengisap sari-sari bunga datang pula untuk menghisapnya. 

Dalam waktu yang sama, berpindahnya serangga dan burung dari satu bunga ke bunga lainnya dapat membantu air mata pengantin untuk melakukan penyerbukan. 

Benang sari yang terbawa pada bulu-bulu kaki hewan ini, kemudian menempel pada kepala putik si air mata pengantin. Terjadilah penyerbukan.

4. Tempat perlindungan untuk hewan tertentu

Daun, bunga dan batang air mata pengantin merupakan satu kesatuan tanaman yang rimbun. Bentuknya yang rimbun ini dapat dijadikan oleh beberapa jenis hewan untuk berlindung, termasuk membangun tempat tinggalnya untuk berkembang biak.

Tanaman air mata pengantin yang rimbun menjadi temapt berlindung beberapa hewan kecil (dok foto: Gregorius Nafanu)
Tanaman air mata pengantin yang rimbun menjadi temapt berlindung beberapa hewan kecil (dok foto: Gregorius Nafanu)

5. Membantu mencegah erosi lingkungan

Kok bisa? Iya, bisa. Kehadiran tanaman ini dapat menahan curah air hujan yang jatuh dari langit secara langsung. Hujan mengenai daun dan bunga air mata pengantin terlebih dahulu, baru jatuh ke tanah. 

Di sisi lain, akar tanaman air mata pengantin juga dapat berfungsi untuk menyerap air hujan ketika turun hujan. Dengan demikian, kehadiran flora pemanjat ini dapat mengurangi erosi akibat run off. 

Itulah manfaat ekologi dari kehadiran si air mata pengantin ini di rumah, perkantoran, dan di taman-taman. Catatan pentingnya adalah harus dirawat sehingga betul-betul memberi fungsi yang optimum, baik bagi manusia, hewan, maupun lingkungan abiotiknya.

Sumber inspirasi: https://lanskaptaman.com dan https://ilmubudidaya.com.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun