Rumah hemat energi adalah rumah yang dirancang dan dioperasikan dengan meminimalkan penggunaan energi. Semua aspek di dalam rumah diperhatikan.
Dengan demikian dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan juga menghemat biaya energi bagi penghuninya. Â Biaya dapat ditekan akibat pemakaian energi.
Tak hanya itu. Para penghuninya pun semakin nyaman. Selain mengurangi beban energi yang semakin besar, perilaku menghemat energi merupakan salah satu tindakan yang mengurangi jejak karbon di sekitar.
Seperti apa ciri rumah hemat energi dan perilaku para penghuninya dalam memanfaatkan energi secara efisien dan bertanggung jawab?Â
Yuk, kita simak bersama 7 poin berikut ini.
Pertama, sistem pemanas dan pendingin efisien. Rumah hemat energi umumnya dilengkapi dengan sistem pemanas dan pendingin yang efisien.
Contohnya, Â pemanas dan AC yang memiliki rating energi tinggi (energy star). Penggunaan sistem ini dengan bijak akan membantu mengurangi konsumsi energi.
Kedua, pencahayaan alami dan lampu hemat energi. Desain rumah hemat energi biasanya mempertimbangkan pencahayaan alami yang maksimal dengan penggunaan banyak jendela dan ventilasi.Â
Penempatan pintu dan jendela juga harus diperhatikan. Pintu dan jendela diatur untuk mendorong masuk udara serta terjadi rotasi udara via interior.Â
Ventilasi yang digunakan adalah konvektif. Sedapat mungkin udara yang  hangat naik, dan digantikan dengan udara dingin yang segar. Â
Selain itu, lampu hemat energi seperti lampu LED atau lampu fluoresen direncanakan untuk mengurangi konsumsi listrik.
Ketiga, isolasi yang baik. Salah satu ciri rumah hemat energi adalah memiliki isolasi yang baik pada dinding, lantai, dan atap.Â
Isolasi yang tepat membantu menjaga suhu dalam rumah agar tetap stabil. Dengan demikian, dapat mengurangi kebutuhan pemanasan atau pendinginan.
Keempat, penggunaan perangkat listrik hemat energi. Penggunaan perangkat elektronik yang hemat energi seperti kulkas, mesin cuci, dan oven sangat dianjurkan di rumah hemat energi.Â
Penghuni rumah hemat yang energi biasanya memastikan bahwa perangkat tersebut memiliki label energy star yang menunjukkan efisiensi energi yang tinggi.
Kelima, praktik penghematan air. Penghuni rumah hemat energi juga dilengkapi dengan perilaku penghematan air, seperti menggunakan shower low-flow, mematikan keran saat tidak digunakan, dan memperbaiki kebocoran air segera.
Keenam, daur ulang dan penggunaan barang ramah lingkungan. Penghuni rumah hemat energi biasanya mempraktikkan penggunaan barang-barang yang ramah lingkungan dan juga daur ulang sampah.Â
Mengurangi pemborosan dan memilih bahan-bahan yang dapat didaur ulang adalah beberapa langkah kecil yang dapat membantu menjaga lingkungan.
Ketujuh, pendidikan dan kesadaran tentang konservasi energi. Penghuni rumah hemat energi juga sering mengedukasi diri mereka tentang kelestarian energi dan cara mengurangi konsumsi energi.Â
Mereka mungkin berpartisipasi dalam program-program konservasi energi dan menjadi contoh bagi orang lain dalam melaksanakan kebiasaan hidup yang berkelanjutan.
Selain mencerminkan ciri-ciri tersebut dalam rumah dan perilaku penghuninya, penting juga untuk melibatkan keluarga dan anggota rumah tangga dalam upaya hemat energi.Â
Dengan melakukan itu, kita semua dapat berkontribusi untuk menjaga lingkungan dan mengurangi pengeluaran energi. Selamat membiasakan diri menjadi penghuni rumah yang hemat energi di rumah sendiri.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H