Selain itu, lampu hemat energi seperti lampu LED atau lampu fluoresen direncanakan untuk mengurangi konsumsi listrik.
Ketiga, isolasi yang baik. Salah satu ciri rumah hemat energi adalah memiliki isolasi yang baik pada dinding, lantai, dan atap.Â
Isolasi yang tepat membantu menjaga suhu dalam rumah agar tetap stabil. Dengan demikian, dapat mengurangi kebutuhan pemanasan atau pendinginan.
Keempat, penggunaan perangkat listrik hemat energi. Penggunaan perangkat elektronik yang hemat energi seperti kulkas, mesin cuci, dan oven sangat dianjurkan di rumah hemat energi.Â
Penghuni rumah hemat yang energi biasanya memastikan bahwa perangkat tersebut memiliki label energy star yang menunjukkan efisiensi energi yang tinggi.
Kelima, praktik penghematan air. Penghuni rumah hemat energi juga dilengkapi dengan perilaku penghematan air, seperti menggunakan shower low-flow, mematikan keran saat tidak digunakan, dan memperbaiki kebocoran air segera.
Keenam, daur ulang dan penggunaan barang ramah lingkungan. Penghuni rumah hemat energi biasanya mempraktikkan penggunaan barang-barang yang ramah lingkungan dan juga daur ulang sampah.Â
Mengurangi pemborosan dan memilih bahan-bahan yang dapat didaur ulang adalah beberapa langkah kecil yang dapat membantu menjaga lingkungan.
Ketujuh, pendidikan dan kesadaran tentang konservasi energi. Penghuni rumah hemat energi juga sering mengedukasi diri mereka tentang kelestarian energi dan cara mengurangi konsumsi energi.Â
Mereka mungkin berpartisipasi dalam program-program konservasi energi dan menjadi contoh bagi orang lain dalam melaksanakan kebiasaan hidup yang berkelanjutan.