Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Fenomena El Nino dan Tradisi Masyarakat Timor Barat Survive dalam Cekaman Kekeringan

13 Oktober 2023   08:40 Diperbarui: 13 Oktober 2023   21:02 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tua adat menyiapkan ternak, kayu, kain adat, sirih-pinang, muti dan gelang perak untuk melakukan upacara pemujaan terhadap Tuhan (dokpri Greg Nafanu)

5. Melakukan upacara adat di Oelue

Merawat Oeleu adalah keharusan untuk orang Timor Barat. Selain mengawasi, mengairi tanaman, dan mengambil hasil, salah satu kegiatan penting di dalam Oeleu adalah melakukan upacara adat. 

Upacara adat ini merupakan bagian dari tradisi mengucap syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa. Juga menjadi sarana membangun komunikasi dengan leluhur yang telah meninggal. 

Tua adat menyiapkan ternak, kayu, kain adat, sirih-pinang, muti dan gelang perak untuk melakukan upacara pemujaan terhadap Tuhan (dokpri Greg Nafanu)
Tua adat menyiapkan ternak, kayu, kain adat, sirih-pinang, muti dan gelang perak untuk melakukan upacara pemujaan terhadap Tuhan (dokpri Greg Nafanu)

Ada tiga komponen penting yang biasa disebutkan di dalam upacara adat penduduk Timor Barat di pedesaan. Ketiga hal penting dimaksud adalah: (1) menyampaikan maksud dan tujuan, (2) mengucap syukur atas rahmat yang telah diperoleh, dan (3) meminta rahmat berupa kesehatan dan rezeki selanjutnya bagi anggota keluarga yang masih hidup. 

Inilah kearifan lokal penduduk Timor Barat dalam rangka tetap survive ketika menghadapi cekaman kekeringan panjang. Tradisi ini telah diperoleh secara turun-temurun.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun