Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Manfaat dan Langkah Melakukan Perompesan pada Tanaman Terong

12 September 2023   13:50 Diperbarui: 14 September 2023   02:44 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil terong di dalam pot (dokpri)

Perompesan merupakan sebutan lain untuk kegiatan pemangkasan tanaman. Aktivitas yang dilakukan dalam rangka mengurangi daun-daun tanaman yang lebat dan membuang bagian tanaman yang tidak produktif. 

Perompesan pada terong juga demikian. Kegiatan utana perompesan terong adalah membuang daun-daun yang sudah tua, cabang dan ranting yang tidak produktif. 

Hanya menyisakan batang dan daun pilihan yang mana membuat tanaman efektif dalam melakukan fotosintesis. Juga mengangkut makanan ke seluruh bagian tanaman. 

Pemangkasan daun pada tanaman terong dapat meningkatkan hasil panen. Asal dilakukan dengan  tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman terong secara positif.

Pemangkasan ranting dan daun pada tanaman terong memiliki beberapa manfaat yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. 

Sebagian orang menyebut istilah perompesan dengan nama pruning atau meranting. Berikut adalah beberapa manfaat dari perompesan atau pemangkasan 

Meningkatkan sirkulasi udara

Pemangkasan ranting dan daun akan membuka ruang di antara tanaman, memungkinkan aliran udara yang lebih baik di sekitar tanaman terong.

 Hal ini dapat mencegah berkembangnya penyakit yang disebabkan oleh kelembaban berlebihan. Juga memastikan bahwa setiap bagian tanaman mendapat cukup sinar matahari.

Mengurangi risiko penyakit

Pemangkasan ranting dan daun yang rusak atau terinfeksi penyakit dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ke bagian lain tanaman.

Dengan menghilangkan bagian yang terinfeksi, tanaman terong memiliki kesempatan lebih baik untuk pulih dan mencegah penyebaran penyakit ke tanaman lainnya.

Hasil terong di dalam pot (dokpri)
Hasil terong di dalam pot (dokpri)

Merangsang pertumbuhan tunas baru

Pemangkasan ranting dan daun pada tanaman terong dapat merangsang pertumbuhan tunas baru. Dengan membuang ranting atau daun yang lemah, tanaman dapat mengalokasikan lebih banyak energi kepada pertumbuhan tunas baru yang lebih sehat dan kuat. 

Ini dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas buah terong yang dihasilkan. Besar, sehat, dan bermutu.

Meningkatkan pencahayaan

Dengan memangkas ranting dan daun yang lebat, cahaya matahari dapat lebih mudah mencapai seluruh bagian tanaman terong. 

Pencahayaan yang cukup sangat penting bagi proses fotosintesis, yang merupakan mekanisme utama bagi tanaman untuk menghasilkan makanannya sendiri. 

Dengan pencahayaan yang lebih baik, tanaman terong dapat tumbuh lebih baik dan menghasilkan buah yang lebih besar dan berkualitas.

Membuat tanaman terong lebih rapi

 Pemangkasan ranting dan daun juga dapat memberikan tampilan yang lebih rapi pada tanaman terong. 

Dengan merapikan tanaman, membuang ranting yang tumbuh ke arah yang tidak diinginkan atau cabang yang saling tumpang tindih, tanaman terong akan terlihat lebih teratur dan mudah dikelola.

Pemangkasan atau perompesan daun terong harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan. 

Pemangkasan yang terlalu radikal atau tidak tepat waktu dapat merusak pertumbuhan tanaman. Jika ragu, berkonsultasi dengan ahli pertanian atau petani setempat untuk mendapatkan pedoman yang sesuai dalam pemangkasan tanaman terong.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk memangkas atau merompes daun dan ranting tanaman terong.

1. Persiapan. Pastikan Anda memiliki alat pemangkasan yang tajam dan steril, seperti gunting taman atau pisau tajam. 

Juga, pastikan untuk membersihkan alat pemangkasan dengan disinfektan sebelum digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit.

2. Identifikasi daun dan ranting yang akan dipangkas. Perhatikan daun-daun yang mengalami kerusakan atau tidak sehat, seperti yang layu, kuning, atau terinfeksi hama atau penyakit. 

Identifikasi juga ranting-ranting yang tumbuh terlalu lebat atau saling tumpang tindih.

3. Pilih daun dan ranting yang akan dipangkas. Pilih daun dan ranting yang tepat untuk dipangkas. 

Perlu pilih daun dan ranting yang akan dirompes (dokpri)
Perlu pilih daun dan ranting yang akan dirompes (dokpri)

Pada daun, pilih yang sudah tua atau rusak. Pada ranting, pilih yang tumbuh ke dalam atau perpotongan ranting yang terlalu rapat.

4. Potong dengan hati-hati. Gunakan alat pemangkasan yang tepat untuk memotong bagian daun atau ranting yang dipilih. Pastikan untuk memotong dekat pangkal tanpa merusak bagian lain dari tanaman.

5. Hapus sisa-sisa yang dipangkas. Setelah memangkas daun atau ranting, pastikan untuk membuang sisa-sisa tersebut agar tidak menumpuk di sekitar tanaman. Bersihkan dan buanglah serpihan-serpihan daun atau ranting yang telah dipangkas.

6. Perawatan setelah pemangkasan. Setelah pemangkasan, berikan tanaman terong perawatan ekstra. 

Berikan air secukupnya dan pastikan tanah tetap lembab. Juga, berikan pupuk yang tepat untuk membantu pemulihan tanaman setelah pemangkasan.

Ibu ini mulanya ragu tapi kemudian mau merompes tanamannya (dokpri)
Ibu ini mulanya ragu tapi kemudian mau merompes tanamannya (dokpri)

Demikian beberapa langkah memangkas atau merompes daun dan ranting tanaman terong. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun