Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Razia Cukur Rambut Murid di Sekolah Tidak Mendidik dan Bikin Trauma

8 September 2023   15:22 Diperbarui: 8 September 2023   17:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reaksi Susi Pudjiastuti atas perlakuan guru memangkas rambut belakang siswinya (dok foto: screeshoot twitter @susipudjiastuti)

3. Gangguan konsentrasi belajar. Dalam situasi di mana siswi merasa tidak nyaman dengan penampilannya, fokus dan konsentrasi dalam belajar dapat terganggu. Ini bisa mempengaruhi hasil akademiknya.

4. Rasa trauma. Pengalaman negatif seperti dicukur rambut di sekolah dapat meninggalkan bekas traumatis pada siswi. Hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan dirinya dan membuatnya enggan berinteraksi dengan orang lain.

5. Gangguan hubungan sosial. Dalam beberapa kasus, siswi yang dicukur rambutnya mungkin mengalami gangguan dalam hubungan sosial dengan teman-teman sekelasnya atau bahkan keluarga. Mereka mungkin merasa terisolasi atau ditolak oleh orang lain.

Peran guru dalam membimbing anak belajar di sekolah (dok foto: rpkpeduli.id)
Peran guru dalam membimbing anak belajar di sekolah (dok foto: rpkpeduli.id)

Sekali lagi, perlu memahami bahwa setiap individu bereaksi berbeda terhadap situasi seperti ini. Beberapa siswi mungkin memiliki kekuatan untuk mengatasi dampak negatif tersebut, sementara yang lain mungkin memerlukan dukungan dan pemulihan lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun