Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal Aneka Makanan Olahan Jagung Khas Orang Timor

11 Agustus 2023   14:42 Diperbarui: 12 Agustus 2023   18:49 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu cara agar anak suka makan jagung katemak alias penpasu adalah menghadirkan menu ini minimal 1 x seminggu (dokpri)

Pen tutu biasa digepengkan saja dengan batu titi lalu disimpan untuk dimakan. Seringkali dijadikan sebagai camilan.

Keempat, Pen Seke

Pen seke atau jagung goreng. Pen seke dari biji jagung tua bisa dimakan langsung. Zaman dahulu, para orang tua biasa mengisi pen seke di dalam botol.

Pen seke dalam botol direndam dengan air yang dicampur garam. Biasa menjadi bekal dalam perjalanan panjang dan dimakan tanpa harus berhenti khusus.

Kelima, Ut

Ut masih dibedakan lagi atas 2 variasi. Ut saku dan ut kono. Ut saku dibuat dalam bentuk tepung jagung terlebih dahulu. Tepung jagung yang telah diayak halus kemudian dicampur dengan kelapa lalu digoreng sampai agak kuning.

Sedangkan ut kono dihasilkan dengan menggoreng jagung terlebih dahulu. Digoreng hingga kuning. Dalam keadaan panas, jagung goreng kemudian ditumbuk hingga halus. Hasil ut kono dapat dicampur dengan sedikit madu dan kacang tanah. 

Demikian beberapa pangan olahan dari biji jagung tua versi orang Timor.

Ini adalah sambal matah ala orang Timor, bisa dibuat dengan cepat (dokpri)
Ini adalah sambal matah ala orang Timor, bisa dibuat dengan cepat (dokpri)

Semoga warisan ini tetap dipertahankan, bahkan dikembangkan lagi oleh generasi muda mendatang. Kearifan lokal hendaknya dijaga dan dilestarikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun