Pen tutu biasa digepengkan saja dengan batu titi lalu disimpan untuk dimakan. Seringkali dijadikan sebagai camilan.
Keempat, Pen Seke
Pen seke atau jagung goreng. Pen seke dari biji jagung tua bisa dimakan langsung. Zaman dahulu, para orang tua biasa mengisi pen seke di dalam botol.
Pen seke dalam botol direndam dengan air yang dicampur garam. Biasa menjadi bekal dalam perjalanan panjang dan dimakan tanpa harus berhenti khusus.
Kelima, Ut
Ut masih dibedakan lagi atas 2 variasi. Ut saku dan ut kono. Ut saku dibuat dalam bentuk tepung jagung terlebih dahulu. Tepung jagung yang telah diayak halus kemudian dicampur dengan kelapa lalu digoreng sampai agak kuning.
Sedangkan ut kono dihasilkan dengan menggoreng jagung terlebih dahulu. Digoreng hingga kuning. Dalam keadaan panas, jagung goreng kemudian ditumbuk hingga halus. Hasil ut kono dapat dicampur dengan sedikit madu dan kacang tanah.Â
Demikian beberapa pangan olahan dari biji jagung tua versi orang Timor.
Semoga warisan ini tetap dipertahankan, bahkan dikembangkan lagi oleh generasi muda mendatang. Kearifan lokal hendaknya dijaga dan dilestarikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H