Prinsip lain yang dilakukan adalah tidak menunda-nunda pekerjaan. Jika terbiasa menunda kerja maka usaha alan terbengkelai.
Sang pemilik kemudian mencontohkan, jika layu api habis atau menipis maka harus segera mencari dan menumpuk kayu bakat di rumah.
Apabila ditunda, maka sudah tentu tidak bisa menggoreng kripik karena kehabisan bahan bakar kayu.
4. Punya tujuan dan fokus
Usaha harus punya tujuan. Kalau tidak, modal pun akan habis terpakai untuk lebutuhan lain.
Selain itu, perlu fokus. Keinginan untuk membuat produk yang beraneka ragam tentu saja ada. Namun harus fokus agar bisa ditangani semuanya.
5. Tidak mengambil hanyak keuntungan
Salah satu prinsip yang tetap dipegang oleh Sarwono dan istri adalah tidak boleh mengambil untung yang terlalu banysk.
Sarwono menjual kripiknya dengan harga 10.000 per 13 bungkus. Dengan demikian, penjual di warung akan untung Rp 3.000 per 1 ikat.
6. Bersyukur atas rezeki yang ada
Hal terakhir yang menjadi roh dari usahanya adlaah bersyukur. Demikian Sarwono menyampaikan rahasia terakhir.
Menurutnya, jika tidak bersyukur maka sebesar apapun keuntungan kita, selalu akan merasa berkekurangan.
"Bersyukur membuat kita menikmati setiap rezeki yang diberikan Allah", kata Sarwoni di akhir diskusi ringan tersebut.Â