Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Membakar Sampah Plastik Tetapi Lakukan 3 Cara Ini

14 Juli 2023   19:36 Diperbarui: 14 Juli 2023   19:36 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah sering kali menimbulkan masalah. Dimana ada manusia, di situ sampah hadir. Di kota, sampah menumpuk di pinggir jalan. Menimbulkam aroma tak sedap bagi pelintas. 

Sampah menimbulkan berbagai persoalan. Pencemaran lingkungan dan berdampak bagi kesehatan. 

Campuran plastik, beling, popok dan sisa makanan yang telah membusuk menimbulkan bau tak sedap. Mengundang lalat, kecoak, tikus dan binatang penyuka sampah untuk bersarang di sekitar. 

Ditambah lagi, beberapa binatang liar mengais-ngais tumpukan sampah. Mencari sisa makanan atau apa saja yang bisa dimakan. Banyak orang membuang sampah sesuka hati. 

Selain gemar membuang sampah sembarangan, masyarakat Indonesia juga terkenal dengan tindakan membakar sampah. Apa-apa dibakar.

 Sampah-sampah sering dihilangkan dengan cara dibakar. Daun, kertas, kardus, karet, dan plastik dibakar setiap hari.

Padahal tindakan membakar sampah memiliki dampak negatif. Menimbulkan polusi udara. Mengganggu orang yang memiliki persoalan dengan saluran pernafasannya. 

Belum lagi proses pembakaran sampah plastik yang membahayakan orang yang membakarnya. Ia menghirup racun tanpa sadar. 

Sebaiknya, tidak membakar sampah. Apalagi sampah plastik. Melakukan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) itu lebih bijak. 

Reduce

plasticbagprohibitedcrossedoutbagiconnoplasticbrownlinenecobagwithsignbringyourowncareaboutenvironment-136277224-649c53c7e1a16769a52436d2.jpg
plasticbagprohibitedcrossedoutbagiconnoplasticbrownlinenecobagwithsignbringyourowncareaboutenvironment-136277224-649c53c7e1a16769a52436d2.jpg
Kurangi sampah plastik dengan menggunakan kantong belanja secara berulang (dok foto: plus.kapanlagi.com)

Reduce merupakan perilaku untuk mengurangi sampah plastik. Barang plastik sebaiknya dikurangi dalam kegiatan harian kita. 

Salah satu tindakan yang dilakukan adalah menyediakan dan membawa tas atau kantong belanja sendiri saat pergi berbelanja. Tas ini disimpan di rumah dengan rapi setelah berbelanja. 

Tak perlu gengsi dan berpikir bakal ditertawakan. Ini adalah perilaku terpuji yang perlu dicontohkan, minimal dalam keluarga kita. 

Reuse

Barang plastik bisa digunakan ulang untuk kepentingan lain. Salah satu manfaat plastik bekas, bisa digunakan untuk pot sayuran yang indah.

Botol-botol plastik dapat dipakai unruk bertanam sayur di dinding rumah, vertikultur. Apalagi ditata sedemikian baik sehingga terlihat indah.

Memanfaatkan botol bekas untuk bertanam sayuran sebagai bagian dari tindakan reuse sampah plastik (dok foto: blog.unnes.ac.id)
Memanfaatkan botol bekas untuk bertanam sayuran sebagai bagian dari tindakan reuse sampah plastik (dok foto: blog.unnes.ac.id)

Recycle

Recyle merupakan tindakan terakhir setelah sudah tidak bisa melakukan tindakan reduce dan reuse.

Plastik masih bisa didaur ulang menjadi bentuk lain. Misalnya untuk keranjang dan aneka kerajinan tangan. 

Sampah plastik yang hendak didaur ulang  harus dipisahkan dari yang lain. Dipilah berdasarkan peruntukannya. 

Tindakan Mengurangi Sampah Plastik

Berikut ini tindakan yang bisa dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam mengurangi sampah. Tentu saja masih banyak contoh lainnya.

  • Membawa tas plastik saat berbelanja.
  • Bawa botol minum dan peralatan makan sendiri saat melakukan kegiatan di luar rumah.
  • Pisahkan sampah organik dari yang bukan organik.
  • Mengurangi penggunaan sedotan plastik.
  • Menyimpan plastik dengan rapi untuk digunakan saat diperlukan.

Daur ulang sampah plastik menjadi aneka kerajinan (dok foto: pemprovjateng.go.id)
Daur ulang sampah plastik menjadi aneka kerajinan (dok foto: pemprovjateng.go.id)

Dengan menjalankan poin-poin di atas, kita sudah berkontribusi nyata dalam mengurangi tumpukan sampah di bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun