Salah satu kegiatan lain di masa kecil yang tak terlupakan adalah menjaga burung pipit di sawah. Jika tak dijaga maka burung-burung pipit ini akan berpesta pora. Mengisap isi padi yang masih muda.Â
Menjaga burung itu menjengkelkan. Sekalioun orang-orangan dipasang, lama-kelamaan mereka menjadi terbiasa. Tidak takut lagi. Jadinya harus berjalan keliling sepanjang mendapat tugas menjaga burung.
Kami tak pernah kehabisan akal. Kami mencoba menangkap burung-burung pipit ini. Mencari getah lalu menempelkannya pohon sekitar. Biasanya pohon di sekitar menjadi tempat mangkal sebelum turun memakan padi.Â
Saat duduk itulah, getah mulai beraksi. Terlalu kuat untuk si pipit sehingga tak bisa terbang. Tinggal mengambilnya, dibawa pulang ke pondok untuk dijadikan lauk nan nikmat.Â
Selain menggunakan lem dari getah pohon, kami juga membidik gerombolan pipit dengan menggunakan ketapel. Senang rasanya ketika bidikan mengenai seekor pipit yang jatuh terkulai lemas saat kawan-kawannya terbang karena kaget.
Ketika panen, kami pun bergembira. Bisa membuat suling dari batang padi dan bergulingan di jerami yang empuk. Belalang sawah sering kami tangkap, dibakar dan dikonsumsi.Â
Ah, masa kecil di kampung yang selalu kurindukan. Â Sederhana namun sangat menyenangkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H