Namun ketika cawe-cawe berkaitan dengan politik maka  itu menjadi viral dan dikaitkan dengan politik kepentingan. Apalagi diucapkan oleh seorang  presiden.
Para politisi yang pro punya alasan, cawe-cawe ini tidak merugikan. Ada dua hal, yaitu berkaitan dengan hak Jokowi sebagai warga negara. Sebagai presiden, Jokowi perlu campur tangan. Toh bukan untuk kepentingan diri tetapi bagi bangsa dan negara.
Sementara pihak yang kontra menyatakan keberatan karena semestinya presiden itu tidak memihak. Ia harus berdiri untuk semua pihak.
 Fokus saja untuk melanjutkan programnya hingga selesai masa jabatan. Tanpa mencampuradukkan kedudukannya dengan politik dukung-mendukung.
Publik tentunya sudah tahu betul, kini ada balon presiden yang digadang-gadang oleh Parpol. Anis Baswedan oleh Partai Nasdem bersama Demokrat dan PKS.Â
Lalu ada Prabowo Subianto melalui Gerindra, PKB dan kemungkinan tambahan Parpol lain. Sementara Ganjar Pranowo dicalonkan oleh PDIP dan didukung oleh PPP, dan mungkin saja PSI.
Tinggal kelompok Partai Golkar dan parpol kecil lainnya yang nampaknya sementara menghitung plus minus, mereka akan merapat ke kubu mana.
Kalkulasi dan bargaining politik Parpol-parpol ini pun masih tetap dilakukan. Â Hal ini karena mengingat belum ada kandidat wapres yang diusulkan secara final hingga saat ini.
Peluang menyorongkan kandidat wapres memang masih terbuka. Namun nampaknya nama-nama capres ini juga sudah ada di kantong para pengambil keputusan. Tinggal  menunggu  waktu yang tepat untuk diumumkan kepada publik.Â
Ah, siapapun dia nampaknya perkara cawe-cawe tetap akan dilakukan. Tentunya dengan cara masing-masing.Â