Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Hidup Sehat ala Mbah Iyah Meskipun Serba Kekurangan

21 Mei 2023   15:47 Diperbarui: 27 Mei 2023   08:00 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belakang rumah mbah Iyah penuh dengan tanaman kopi dan beberapa tanaman lain (dokpri)

Namanya Supatno. Pria asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini terlihat semakin usur dimakan usia, siang ini. Sekalipun demikian, pria asal Jawa ini masih terlihat bugar. 

Orang-orang di sekitar lebih akrab menyapanya dengan mbah Iyah. Ia mengaku kelahiran tahun  1936. Namun tahun lahir di KTP lebih mudah 6 tahun, yaitu 1942. 

Merantau ke Bukit Jambi. Suatu dusun yang ada di Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, Lampung sejak masih muda. Dan kini Bukit Jambi tetaplah menjadi tempat domisilinya, sekalipun ada anaknya yang menetap di Bogor dan Batam.

Jika benar mbah Iyah lahir tahun 1936 maka kini ia berusia 87 tahun. Umur yang sudah tergolong panjang untuk rata-rata umur pria Indonesia.

Mbah Iyah memiliki 4 anak dan beberapa cucu. Anak-anak dan cucu-cucunya pun telah berumah tangga. Tetapi ia tinggal sendirian. Tak mau merepotkan anak dan cucunya.

Ini adalah tempat favorit mbah Iyah saat santai atau menerima tamunya (dokpri)
Ini adalah tempat favorit mbah Iyah saat santai atau menerima tamunya (dokpri)

Semua kebutuhan makan dan minum dipenuhi sendiri. Menanak nasi, sayuran dan kadang lauk dilakoni setiap hari. Termasuk menjerang air untuk kebutuhan minum dan menyeduh kopi. Makhlum, mbah Iyah termasuk penikmat kopi. 

Kebutuhan kopi dipenuhi dari hasil tanaman kopi yang ada di belakang rumah. Buah kopi yang sudah tua, dipanen lalu dijemur. Ia memiliki pengupas kopi sederhana, sebab pria yang masih energik ini lebih suka mengkonsumsi kopi yang diproses dengan cara semi-washed.

Jika tak kuat untuk mengoperasikan alat pengupas kopinya, maka pilihannya adalah langsung menjemur buah kopi di halaman depan rumah. Sesekali, ada tetangga yang datang untuk menengoknya dan Mbah Iyah bisa menitipkan kopinya untuk diproses lebih lanjut.

Tips Sederhana Agar Berumur Panjang ala Mbah Iyah

Mbah Iyah selalu tersenyum bahagia ketika mendapat kunjungan. Sama seperti pagi ini ketika dikunjungi (dokpri)
Mbah Iyah selalu tersenyum bahagia ketika mendapat kunjungan. Sama seperti pagi ini ketika dikunjungi (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun