Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tabik pun, Salam Khas Lampung nan Ramah dan Bersahabat

19 Mei 2023   06:07 Diperbarui: 19 Mei 2023   06:46 9707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah panggung Melinting di Lampung nan kokoh di pinggir jalan  Prov Lampung, makin berkurang (dok foto: pariwisatalampung.com)

Beberapa tahap, saya dapatkan informasinya dari salah satu orang tua asli Lampung, ditambah informasi dari media. 

Diawali dengan Nindai atau nyubuk. Dalam tahap ini, orang tua calon mempelai pria akan menilai wanita yang bakal dipersunting oleh putera mereka. 

Selesai tahap ini, akan berlanjut ke jenjang bernama Nunang atau melamar.  Hari baik ditentukan, lalu orang tua pria akan datang melamar calon isteri. 

Dalam tahap Nunang ini, rombongan calon mempelai pria membawa serta kue, dodol, alat merokok, dan tempat sirih pinang dengan jumlah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Bersamaan dengan Nunang juga dilakukan acara Nyirok atau ngikat. Saat ini, orang tua calon mempelai pria akan mengikat calon isteri dengan benang tiga warna. Tak lupa pula, ada pemberian berupa barang-barang berharga seperti emas dan kain dari calon mempelai pria.

Tahap keempat, namanya berunding. Calon mempelai pria mengirimkan utusan menanyakan mas kawin, uang jujur dan adat apa yang akan digunakan dalam pernikahan nanti. Termasuk menentukan acara akad nikah.

Selanjutnya calon mempelai wanita akan melakukan proses mempercantik diri. Sesimburan, yaitu mandi lalu dilanjutkan dengan betanges atau mandi uap. Selanjutnya berparas seperti merapikan alis mata, kuku, dan aktifitas mempercantik diri lainnya. 

Prosesi pernikahan adat Lampung dalam masyarakat Pepadun (dok foto: indonesiakaya.com via lampung.idntimes.com)
Prosesi pernikahan adat Lampung dalam masyarakat Pepadun (dok foto: indonesiakaya.com via lampung.idntimes.com)

Ini hanya sedikit tentang sapaan Tabik Pun dan beberapa budaya khas Lampung. Masih banyak budaya Lampng yang sampai saat ini belum terekspos hingga dikenal oleh banyak orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun