Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Tengah Hari dan Senja di Pantai Oesina Kupang

25 April 2023   16:07 Diperbarui: 25 April 2023   17:44 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak bermain bersama di pinggir pantai Oesina Kupang Barat (dokpri0

Banyak daerah wisata lokal yang bisa kita datangi apabila ingin menikmati berbagai suguhan menarik di sekitar. Salah satunya di Pantai Oesina. Kondisinya masih alami meskipun telah ada beberapa sentuhan untuk mendukung wisata di sini.

Fasilitas dimaksud adalah berupa plang informasi wisata lengkap dengan pungutan biaya masuk secara resmi. Juga ada fasilitas bangunan berupa gazebo atau lopo, aula dan MCK. Beberapa pedagang warung dan pedagang kaki lima nampak berjualan di sekitar pantai.

Pantai Oesina adalah salah satu pantai yang masih tergolong alami. Merupakan bentangan alam berpasir putih dengan panjang lebih kurang 1 km. Terpisah dengan bentangan pasir putih lainnya, Pantai Tablolong yang sudah terlebih dahulu menjadi tempat favorit wisata Kupang Barat.

Pilihan untuk berwisata ke Pantai Oesina merupakan keputusan yang tepat untuk berwisata di kawasan ekowisata yang tidak terlalu jauh dari Kota Kupang. Banyak manfaat yang dapat dinikmati di sini.

Anak-anak bermain dengan bebas di pasir putih Pantai Oesina Kupang (dokpri)
Anak-anak bermain dengan bebas di pasir putih Pantai Oesina Kupang (dokpri)

Semilir Angin Sepoi di Tengah Hari

Kupang adalah daerah yang terkenal dengan panas dan teriknya, terutama di siang hingga sore hari. Tetapi di Pantai Oesina, pengunjung bisa merasakan suasana yang berbeda.

Amboi..., coba nikmati semilir angin bertiup dari pinggir pantai. Sementara pengunjung dapat bersantai ria di bawah pohon-pohon duri yang masih dipertahankan keasliannya. Tak terasa panas dan terik di siang hari.

Di bawah pohon-pohon ini, dibuat bangku kayu bagi pengunjung untuk dipakai sebagai tempat duduk. Gratis, tak berbayar.

Bisa juga menempati gazebo-gazebo yang dibuat di sekitar. Kalau yang ini, disewakan. Gazebo kecil dengan harga Rp 30.000 atau sedang seharga Rp 50.000. Kebanyakan pengunjung menyewa gazebo sekalian sebagai tempat menyimpan barang dan makan bersama.

Nikmati semilir angin di siang hari di bawah pohon duri di Pantai Oesinan Kupang (dokpri)
Nikmati semilir angin di siang hari di bawah pohon duri di Pantai Oesinan Kupang (dokpri)

Berenang dan Bermain Pasir Putih

Bermain di tepi pantai dan berenang di pinggir pantai adalah aktifitas lain yang bisa dilakukan di sini. Tak perlu khawatir dengan ombak dan cekungan di dasar laut. Sebab dasar pantainya pun dilapisi pasir putih.

Anak-anak bisa membangun istana mereka di atas pasir putih sambil sesekali masuk dan berendam di pantai. Sebagian pengunjung juga bermain bola di sepanjang pantai.

Anak-anak bermain bersama di pinggir pantai Oesina Kupang Barat (dokpri0
Anak-anak bermain bersama di pinggir pantai Oesina Kupang Barat (dokpri0

Membantu Nelayan Panen Rumput Laut

Salah satu aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung adalah membantu menarik tali rumput laut untuk dipanen. Dan sebagai imbalan, pengunjung juga bisa diberi oleh-oleh rumput laut.

Sekantong rumput laut, dapat dinikmati langsung siang itu juga bersama dengan makanan siang. Dimakan dalam kondisi segar itu sangat enak. Beberapa pengunjung juga dapat memilih sisa-sisa rumput laut yang terbawa oleh gelombang di tepi pantai.

Pengunjung membantu menarik tali rumput laut saat panen dan mendapatkan imbalan sekantong rumput laut (dokpri)
Pengunjung membantu menarik tali rumput laut saat panen dan mendapatkan imbalan sekantong rumput laut (dokpri)

 Menikmati Sunset di Balik Pulau Semau

Anda penikmat sunset? Cobalah bertahan di Pantai Oesinan hingga mentari terbenam di ufuk barat. Nikmati semburat warna ungu lembayung yang nampak di atas pulau Semau, salah satu pulau terkecil persis di depan pantai Oesina.

Sunset yang indah dan pasir putih yang berkilauan. Sementara semilir angin pantai tak henti-hentinya bertiup dari arah pantai. Ah, hati sangat nyaman ketika menikmati suasana seperti ini. Sesekali, beberapa ekor burung melintas, menambah semarak suasana pantai Oesina menjelang malam.

Potensi Wisata Terdekat di Sekitar

Desa Lifuleo memiliki banyak potensi pariwisata. Tak hanya berupa wisata di pantai  Oesina. Ada gua kelelawar dan Danau Tuadale. Sedangkan wisata pantai lain yang berpotensi adalah Pantai Salupu dan Enokobo. Juga terdapat mata air Taklubi yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata alternatif lain.

Tak hanya itu, ada pula budaya masyarakat bernama Lilifuk yang dapat dijadikan sebagai pariwisata yang menjanjikan. Lilifuk merupakan hukum adat masyarakat setempat terkait dengan budaya menangkap ikan. Cara menangkap ikan dilakukan dengan tradisional, memperhatikan kelestarian ekosistem pesisisr dan menjaga keberlanjutan biota laut.

Pantai-pantai di Desa Lifulep merupakan kawasan penting bagi burung-burung yang bermigrasi. Masih terdapat juga teripang di kawasan perairan ini. Pantainya sering juga menjadi tempat pilihan penyu untuk meletakkan telur-telurnya.

Sunset di Pantai Oesina Kupang, NTT (dok foto: yapeka.or.id)
Sunset di Pantai Oesina Kupang, NTT (dok foto: yapeka.or.id)

Oesina Dikelola oleh Pokdarwis

Perjalanan dari Kota Kupang menuju ke Pantai Oesina sekira 45-60 menit. Jalannya sudah diaspal, berjarak 30 km dari Kota Kupang. Dapat diakses dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Termasuk bus yang bisa membawa rombongan.

Pantai yang disebut juga dengan Air China ini berada dalam lingkungan Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT. Dikelola oleh masyarakat dalam bentuk Pokdarwis, Kelompok Sadar Wisata.

Pada plang informasi, tertulis struktur Pokdarwis Des Lifuleo. Ketua dan waketua adalah Oktaf Saketu dan Otniel B Kollo. Efi Alfiana Say Therik sebagai sekretaris dan Dina S Taunu sebagai bendahara. Juga tertera 36 nama lain sebagai pengurus. Totalnya sebanyak 40 orang.

Ada pun tugas dan fungsi Pokdarwis seperti yang tertulis pada papan dan dipasang di samping MCK adalah menata kawasan ekowisata dan merehabilitasi lingkungan perairan dan darat. Juga membuat rencana kerja tahunan dan lima tahunan serta melaksanakan pungutan retribusi.

Memanfaatkan gazebo untuk makan siang bersama kelaurga di pantai Oesina (dokpri)
Memanfaatkan gazebo untuk makan siang bersama kelaurga di pantai Oesina (dokpri)

Tiket masuk ke pantai sebesar Rp 2.000 per orang. Sementara sepeda motor dikenai biaya tambahan Rp 2.000 dan Rp 5.000 untuk kendaraan beroda empat. Kutipan tiket masuk ke pantai Oesiana didasarkan atas Perdes Lifuleo No 3 Tahun 2017 Tentang Retribusi Tempat Pariwisata.

Pantai Oesina mulai dikelola sejak tahun 2015, oleh 40 anggota Pokdarwis. Dalam perjalanannya, sebagian besar anggota mengundurkan diri, terutama para pemandu wisata.

Menurut penjelasan seorang bapak (21 April 2023) yang masih setia menjadi penjaga pantai tanpa seragam ini menyatakan, banyak uang undur diri karena merasa kurang mendapatkan keuntungan. Para pengunjung kurang menghargai mereka sebagai pemandu wisata. Kini anggota aktifnya tidak mencapai 20 orang.

Seiring menurunnya jumlah anggota aktif, maka terlihat pula beberapa persoalan yang nampak secara kasat mata. Persoalan pertama, sampah plastik. Banyak pengunjung belum sadar untuk membuat sampah pada tempatnya. Permasalahan kedua, beberapa fasilitas dibiarkan merana dan tak terurus.

Ragam aktifitas pantai Oesina yang dikelola oleh Pokdarwis (dokpri)
Ragam aktifitas pantai Oesina yang dikelola oleh Pokdarwis (dokpri)

Padahal, tempat yang indah ini sangatlah menjanjikan. Semoga ke depannya, Pokdarwis ini diperbaharui kembali dan mendapat berbagai pelatihan untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat setempat. 

Pemda setempat perlu melakukan pendampingan yang lebih intensif bagi pokdarwis. Diarahkan agar usaha ini mendatangkan income yang cukup bagi para pengelola pantai wisatanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun