Banyak pilihan menu untuk sahur dan buka puasa setelah menjalankan ibadah puasa sepanjang hari. Makanan dan minuman yang dikonsumsi, tentunya perlu dipersiapkan dengan baik. Terutama dalam kaitan dengan kesehatan bagi jasmani seseorang.Â
Pengolahan bahan makanan pun berbeda-beda dan bervariasi. Disesuaikan dengan selera. Namun hal paling penting adalah mempertimbangkan kebermanfaatan makanan bagi tubuh. Bagaimana asupan makan memiliki nilai gizi dan memiliki daya dahan, Tidak cepat lapar sewaktu berpuasa atau cepat kenyang saat berbuka.
Buah adalah salah satu menu penting dan selalu hadir selama bulan suci Ramadan. Bahkan ada buah-buahan tertentu yang terlihat lebih banyak tersedia di bulan puasa dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.Â
Sudah tentu, kurma adalah buah yang paling banyak tersedia. Sementara di Indonesia, buah timun suri pun menjadi salah satu buah yang lebih banyak muncul di bulan puasa.
Buah-buahan lain pun melimpah. Itulah rahmat bagi kita yang hidup di daerah tropis. Berlimpah dengan aneka sayuran dan buah-buahan segar. Buah lokal Nusantara yang tak kalah dari buah impor.Â
Buah dapat dimakan langsung atau terlebih dahulu diolah dan dicampur dengan bahan lain sebelum dikonsumsi. Salah satu bentuk olahan buah adalah berupa jus.Â
Potongan Buah Dikonsumsi Saat Sahur dan Jus Waktu Berbuka
Mengkonsumsi buah dalam bentuk potongan segar dan jus ternyata perlu disesuaikan selama bulan puasa. Â Dokter menganjurkan (halodoc.com) agar di waktu sahur, kita mengkonsumsi buah dalam bentuk potongan utuh. Namun lebih tepat mengkonsumsi buah dalam bentuk jus ketika berbuka.
Alasannya, waktu sahur kita memerlukan asupan makanan yang lebih banyak berbentuk serat. Buah yang dikonsumsi dalam bentuj potongan menyediakan banyak serat. Kandungan serat ini mampu membuat pelepasan gula secara perlahan-lahan sepanjang puasa.Â