Heliconia lebih sering dikenal sebagai tanaman  hias. Namun manfaatnya tak hanya itu. Ternyata dapat diandalkan sebagai tanaman yang menyejukkan sekaligus menyerap  polutan  udara di sekitarnya. Juga digunakan untuk mengatasi  sakit  perut. Informasi lengkap tentang ini dapat dibaca lebih jauh dalam agrozine.id.
Heliconia memiliki bunga yang tergolong eksotis. Terlihat indah dan lumayan bertahan lama setelah dipotong. Karenanya, seringkali dijadikan sebagai bunga potong.Â
Potongan bunga tersebut biasa diisi di dalam pot yang ada di sudut rumah. Juga dijadikan untuk menghiasi dekorasi-dekorasi ruangan kegiatan penting. Nampak terlihat di panggung, altar, atau dekorasi umum lainnya.
Sebagai bunga potong, tanaman ini masuk dalam kelompok agribisnis florikultur. Memiliki peluang untuk diekspor bersama dengan bunga potong lainnya seperti mawar, anggrek, sedap malam dan krisan. Bunga potong sering digunakan pula oleh dekorasi luar negeri, termasuk diperlukan oleh kelompok hotel.
Karena bermanfaat sebagai penyerap polutan, maka di kota-kota besar tanaman hias ini sengaja ditanam di pinggir-pinggir jalan. Atau di jalur pembatas dua jalur jalan. Beberapa jenis Heliconia juga terlihat menghiasi sudut-sudut taman kota.
Heliconia adalah tanaman hias berbentuk perdu. Jika dibiarkan hidup bebas maka akan menyebar dan menyemak di sekitarnya.Â
Daunnya mirip seperti pohon pisang sehingga di Indonesia, dikenal sebagai tanaman hias pisang-pisangan.
Daerah Asal Heliconia
Pisang-pisangan hias ini memiliki ratusan spesies, sekira 250. Lumayan banyak, maka cukuplah kita menamakannya Heliconia sp.Â
Dari ratusan spesies ini, menurut informasi dari agrozine.com terdapat 5 spesies yang populer di Indonesia. Ke-5 spesies tersebut adalah Heliconia rostrata, H. caribaea, H. psittacorum, H. collisiana, dan H. wagneriana.Â
Heliconia rostrata diperkirakan berasal dari Amerika tropis, diantaranya merupakan tanaman asli dari Hawai, Florida dan Kosta Rika (cnnindonesia.com).Â
Sedangkan Heliconia caribaea asalnya dari Karibia, Haiti, Republik Dominika dan Jamaika. Kemudian diintroduksi ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia sebagai tanaman hias (planterandforester.com).
Pisang hias Heliconia sp berbeda dengan pisang kipas yang bernama latin Ravenala madagascariensis. Meskipun sama-sama masuk dalam kelompok pisang hias, kedua jenis tanaman ini memiliki morfologi yang berbeda.
Daun pisang kipas tumbuh berjejer dan membentuk diri seperti kipas angin. Sementara daun Heliconia tumbuh tidak teratur.
Bagian-bagian penting Heliconia adalah akar, batang, daun dan bunga. Akar tanaman ini berbentu serabut dan bulat. Daunnya berbentuk tunggal dimana pelepahnya terlihat seperti batang. Tangkai daunnya lumayan panjang, namun tak sepanjang tanaman pisang, sekitar 30-60 cm.
Apabila diperhatikan dengan saksama maka kita akan melihat bunga Heliconia ini seperti berbentuk tandan. Bunganya terdiri dari benang sari (jantan) dan putik (betina).Â
Tanaman ini memliki biji berwarna hitam. Biji kurang berperan dalam pengembangbiakan karena lebih cepat menggunakan anakan.
Menanam dan Memelihara Heliconia di Pekarangan
 Bunga Heliconia mudah tumbuh dan perawatannya pun terbilang gampang. Bunga hias ini kurang cocok ditanam di dalam pot. Tanamlah anakannya di sudut rumah, samping rumah atau tepi pagar. Lalu biarkan ia tumbuh dan berkembang.
Perbanyakan Heliconia adalah dengan memisahkan anakan yang tumbuh di samping tanaman induknya. Lebih kurang, prinsipnya sama seperti memisahkan anakan tanaman pisang buah dari induknya.
Bibit berupa anakan yang sehat memiliki ciri daun mengkilap dan terlihat subur. Anakan bunga Heliconia dapat dipisahkan dengan menggunakan alat gali. Setelah dipisahkan, sudah dapat ditanam langsung pada media tanah yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Galian tanah yang digemburkan, dicampur dengan pupuk kandang sudah dapat menjadikan bibit tanaman kita tumbuh dan berkembang dengan subur. Sesekali saja kita menyiram bibit tersebut. Apabila telah besar maka tak perlu disiram setiap hari.
Heliconia akan tampak indah jika tumbuh dalam kelompok semak-semak pada lahan yang cukup luas. Termasuk ditanam berjejer sebagai tanaman pagar hidup. Tanaman ini juga lebih suka mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Jika lahan terbatas, maka perlu pula menjarangkan tanaman Heliconia yang tumbuhnya secara koloni itu. Bunga ini akan tumbuh menyemak dan menyebar apabila tidak dijarangkan. Karena itu, apabila sudah terlalu rimbun dan berdesak-desakan maka dapat dipindahkan sebagian atau dijarangkan.
Lebih dari itu semua, penataan dan pemeliharaan tanaman memegang peranan yang sangat penting. Apabila tidak dirawat, maka lambat-laun Heliconia akan tampak kusut dan pertumbuhannya tidak bagus. Tampilan bunganya pun menjadi tidak menarik lagi.
Mari menambah koleksi tanaman bunga hias di pekarangan dengan menghadirkan aneka Heliconia. Halaman asri, udara sejuk dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H