Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bunda Belida Menabung untuk Membeli Barang Menjelang Lebaran

27 Maret 2023   16:47 Diperbarui: 28 Maret 2023   09:35 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini adalah kerajinan tangan gantungan kunci dari sisa kain karya ibu-ibu Belida, harga IDR 5.000 per pcs (dokpri)

Selain tabungan untuk tujuan membeli sembako menjelang Lebaran tiap tahun, para ibu pun mempunyai tabungan khusus. Buku tabungan dibawa pulang setelah menabung. Sedangkan buku induk dipegang oleh ketua.

Ibu-ibu luar biasa. Dengan berbagai keterbatasan, mereka masih bisa berpikir untuk masa depan. Sedikitpun tak apalah bunda. Toh berdikit-dikit, lama-lama menjadi bukit. 

Walaupun baru berjalan dua tahun, kelompok ini kini telah berjumlah 17 orang. Dan setelah lebaran tahun 2023, bakal dibuka lagi bagi anggota baru.

Ke depan, para ibu ini akan mengembangkan koperasi bersama. Tujuannya, untuk mencapaia kesejahteraan bersama para anggotanya.

Semua kegiatan ibu-ibu ini diharapkan dapat diintegrasikan melalui kegiatan koperasi. Membangun diri melalui kerja sama yang baik.

Tabungan ibu di Belida untuk membeli sembako menjelang Lebaran (dokpri)
Tabungan ibu di Belida untuk membeli sembako menjelang Lebaran (dokpri)

Ibu-ibu Tangguh dan Kreatif

Kelompok ibu ini berdomisili di pinggir trans Sumatera. Tepatnya, di Dusun Bukit Jambi. Areal ini masuk dalam wilayah administrasi  Kampung (desa) Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, Lampung. 

Pekerjaan utama mereka adalah menderes karet, merawat kebun kopi dan lada. Juga bertanam jagung dan singkong untuk dijual. Beberapa ibu juga berprofesi sebagai penambang emas yang biasa dinamakan sebagai ngelimbang. 

Ibu-ibu ini termasuk kreatif. Tak hanya berharap pada satu pekerjaan saja. Juga tak mau tergantung sama suami-suami mereka. Seringkali, mereka terlihat berjualan sayuran keliling kampung. Bahkan ada yang sudah bisa berjualan secara online.

Menjadi buruh pada orang lain pun sering dilakoni. Memutil kopi atau lada dengan sistem persenan. Beberapa ibu juga sering menderes karet orang dengan sistem bagi hasil.

Beberapa ibu kini mulai merintis pembuatan aneka handy craft dengan memanfaatkan sisa kain. Mereka telah mampu membuat dan menjual aneka keset, sarung hp, tas, tatakan gelas, dan gantungan kunci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun