Selain tabungan untuk tujuan membeli sembako menjelang Lebaran tiap tahun, para ibu pun mempunyai tabungan khusus. Buku tabungan dibawa pulang setelah menabung. Sedangkan buku induk dipegang oleh ketua.
Ibu-ibu luar biasa. Dengan berbagai keterbatasan, mereka masih bisa berpikir untuk masa depan. Sedikitpun tak apalah bunda. Toh berdikit-dikit, lama-lama menjadi bukit.Â
Walaupun baru berjalan dua tahun, kelompok ini kini telah berjumlah 17 orang. Dan setelah lebaran tahun 2023, bakal dibuka lagi bagi anggota baru.
Ke depan, para ibu ini akan mengembangkan koperasi bersama. Tujuannya, untuk mencapaia kesejahteraan bersama para anggotanya.
Semua kegiatan ibu-ibu ini diharapkan dapat diintegrasikan melalui kegiatan koperasi. Membangun diri melalui kerja sama yang baik.
Ibu-ibu Tangguh dan Kreatif
Kelompok ibu ini berdomisili di pinggir trans Sumatera. Tepatnya, di Dusun Bukit Jambi. Areal ini masuk dalam wilayah administrasi  Kampung (desa) Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, Lampung.Â
Pekerjaan utama mereka adalah menderes karet, merawat kebun kopi dan lada. Juga bertanam jagung dan singkong untuk dijual. Beberapa ibu juga berprofesi sebagai penambang emas yang biasa dinamakan sebagai ngelimbang.Â
Ibu-ibu ini termasuk kreatif. Tak hanya berharap pada satu pekerjaan saja. Juga tak mau tergantung sama suami-suami mereka. Seringkali, mereka terlihat berjualan sayuran keliling kampung. Bahkan ada yang sudah bisa berjualan secara online.
Menjadi buruh pada orang lain pun sering dilakoni. Memutil kopi atau lada dengan sistem persenan. Beberapa ibu juga sering menderes karet orang dengan sistem bagi hasil.
Beberapa ibu kini mulai merintis pembuatan aneka handy craft dengan memanfaatkan sisa kain. Mereka telah mampu membuat dan menjual aneka keset, sarung hp, tas, tatakan gelas, dan gantungan kunci.Â