Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Alam Memberi Rasa Tenteram pada Manusia

5 Maret 2023   16:21 Diperbarui: 5 Maret 2023   16:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu, sore ini. Jalan di depan rumah terlihat sepi. Seperti minggu lalu. Sebab berbagai aktifitas yang berkaitan dengan sekolah dan kantor libur. 

Sesekali, satu dua kendaraan melintasi jalan. Mencerai-beraikan sisa aliran air akibat hujan yang baru saja turun. 

Ya, sejak pagi tadi langit tetap rajin mencurahkan  air hujannya ke bumi. Turun dan berhenti. Sekira 5 kali hujan berkunjung ke bumi hari ini.

Alam di sekitar terlihat damai. Segar, tak ada polusi udara. Juga kebisingan suara motor yang lalu-lalang.

Glodokan tiang di depan rumah terlihat bergoyang. Dipermainkan oleh tiupan angin nan sepoi-sepoi.

Sementara pohon jambu dan belimbing di samping rumah tak bergoyang. Sepertinya sedang menikmati kedamaian sore ini.

Alam nan damai sore ini, ternyata mampu menciptakan rasa nyaman bagi diri ini. Tak ada   rasa galau. Sekalipun ada beberapa persoalan yang menimbulkan kecemasan di pagi hari tadi.

Alam nan hijau, sejuk dan segar. Terima kasih engkau telah memberi rasa damai di sore ini.

Aku berjanji, akan merawat alam sekitar. Tak membuang sampah sembarangan. Mengendara kendaraan di jalan dengan tertib. 

Juga tidak menebang pohon tanpa alasan yang tepat. Bahkan akan berusaha untuk menanam aneka pohon. Minimal di sekitar rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun