Hari Minggu, sore ini. Jalan di depan rumah terlihat sepi. Seperti minggu lalu. Sebab berbagai aktifitas yang berkaitan dengan sekolah dan kantor libur.Â
Sesekali, satu dua kendaraan melintasi jalan. Mencerai-beraikan sisa aliran air akibat hujan yang baru saja turun.Â
Ya, sejak pagi tadi langit tetap rajin mencurahkan  air hujannya ke bumi. Turun dan berhenti. Sekira 5 kali hujan berkunjung ke bumi hari ini.
Alam di sekitar terlihat damai. Segar, tak ada polusi udara. Juga kebisingan suara motor yang lalu-lalang.
Glodokan tiang di depan rumah terlihat bergoyang. Dipermainkan oleh tiupan angin nan sepoi-sepoi.
Sementara pohon jambu dan belimbing di samping rumah tak bergoyang. Sepertinya sedang menikmati kedamaian sore ini.
Alam nan damai sore ini, ternyata mampu menciptakan rasa nyaman bagi diri ini. Tak ada  rasa galau. Sekalipun ada beberapa persoalan yang menimbulkan kecemasan di pagi hari tadi.
Alam nan hijau, sejuk dan segar. Terima kasih engkau telah memberi rasa damai di sore ini.
Aku berjanji, akan merawat alam sekitar. Tak membuang sampah sembarangan. Mengendara kendaraan di jalan dengan tertib.Â
Juga tidak menebang pohon tanpa alasan yang tepat. Bahkan akan berusaha untuk menanam aneka pohon. Minimal di sekitar rumah.Â
Terima kasih alam sekitarku. Sore ini, engkau mengajarkan padaku tentang arti kedamaian. Tanpa teori dan tanpa kampanye.
Tofa, Kota Karang. 5 3 2023 / greg n.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H