Dan kini ia tinggal berdua dengan putri bungsunya yang masih duduk di kelas 3 SMA.Â
Ia tidak mau meminta kedua anaknya yang sudah bekerja untuk membiayai putri bungsunya. Sebab mereka pun telah berkeluarga dan butuh biaya.Â
Sekalipun ia hanya penjual sayur keliling, si mama punya asa. Ia ingin menyekolahkan putrinya di salah satu PT negeri yang ada di Kota Kupang.Â
Tak muluk-muluk. Hanya berharap, putrinya bisa mandiri kelak dan hidupnya jauh lebih baik dari orang tua.
Hujan pun reda. Kembali ia menapaki jalan beraspal. Meneriakkan dagangan sayurannya.Â
Sayur....sayur.....! kangkung....sawi...tomat....lombok.Â
Kota karang, 26-2-23/greg n.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H