Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menyulap Rumah Menjadi Taman Sayur dan Buah

24 Februari 2023   07:52 Diperbarui: 24 Februari 2023   12:40 37712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stroberi dapat berkembang dan berbuah di dalam pot tanaman (dok foto: bibitbunga.com)

Ingin makan sayuran segar, sehat dan bernutrisi tetapi ragu? Atau kepengen makan ikan? Bisa produksi sendiri. Tetapi lahan saya tidak ada sama sekali. Untuk menyimpan barang-barang saja, sudah tak ada tempat. Tentu bisa. Bukankah manusia adalah 'tukang' sulap nan handal?

Tak punya lahan, tidak perlu risau jika ingin bertanam sayuran. Beberapa strategi kecil dapat diterapkan. Sayuran bisa diperoleh setiap saat. Mendukung gizi keluarga sekaligus mengurangi biaya hidup. Sekalipun terlihat kecil, tetapi nampak besar apabila diakumulasi. Satu tahun saja, kita sudah dapat menghemat.

Barangkali strategi ini terlihat sepele. Bertanam sayur di rumah dimana kita menetap. Tidak butuh lahan yang luas. Bahkan beberapa centimeter saja, kita sudah bisa menikmati sayur-mayur hasil sendiri. 

Di kota, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki lahan yang cukup luas. Sebagian besar, memiliki rumah tanpa halaman. Bahkan, tinggal di rumah petak. Hanya untuk satu atau dua kamar.

Namun apabila kita amati secara saksama, rumah petak itu memiliki tanaman hias. Mereka mencoba memanfaatkan space yang ada. Batas dengan rumah tetangga. Atau antarkamar dengan menempatkan beberapa pot tanaman hias.

Terong bisa berbuah dengan baik di dalam pot (dokumentasi pribadi)
Terong bisa berbuah dengan baik di dalam pot (dokumentasi pribadi)

Seringkali saya berpikir, lebih baik mengganti tanaman-tanaman yang hanya dapat dinikmati keindahannya itu dengan bertanam sayuran. Atau kombinasi, sayur dan bunga. Toh, selain terlihat indah sayuran tersebut bisa dipanen, dapat juga dimanfaatkan untuk mendukung gizi keluarga. Juga mengurangi alokasi biaya untuk membeli sayur-sayuran.

Berikut ini tiga trik menyulap rumah sempit untuk mengoptimalkan fungsinya. Kita dapat bertanam sayuran bahkan sekaligus memelihara ikan.

Bertanam dalam Pot

Dari pengamatan saya, hampir semua rumah ada tanaman hiasnya. Namun jarang ada yang menanam sayuran, tanaman herbal atau buah-buahan. Selera orang memang berbeda. Dan tentunya ada alasan-alasannya pula.

Tetapi baik juga untuk mencoba yang lain. Misalnya bertanam sayuran atau buah-buahan tertentu di dalam pot.

Stroberi dapat berkembang dan berbuah di dalam pot tanaman (dok foto: bibitbunga.com)
Stroberi dapat berkembang dan berbuah di dalam pot tanaman (dok foto: bibitbunga.com)

Beberapa sayuran yang dapat dikembangkan dalam pot di antaranya terong dan timun. Juga yang bisa dipanen dalan hitungan mingguan seperti kangkung dan sawi.

Ada pula pilihan lain, diantaranya bawang daun dan seledri. Jangan lupa cabe rawitnya. Untuk urusan cabe-cabean, saya lebih suka menanam cabe rawit ketimbang cabe keriting dan besar. Lebih gampang dan daya tahan terhadap hama dan penyakitnya lebih baik.

Stroberi juga dapat ditanam di dalam pot. Jika ingin mencoba melon, bolehlah. Ada melon yang cocok untuk dikembangkan di dalam pot, di rumah saja.

Vertikultur

Bertanam secara vertikultur itu tidaklah ribet. Prinsipnya, bertanam secara vertikal ke atas. Lahan sempit dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga kita memiliki lumyana banyak tanaman.

Teknologi yang digunakan pun tergantung pada kemampuan kita. Jika sistem irigasi tetes yang otomatis itu kemahalan untuk kantong kita, maka bisa menempuh cara lain.

Membangun kebun sayur vertikultur dengan memanfaatkan teras rumah (dok foto: utakatikotak.com)
Membangun kebun sayur vertikultur dengan memanfaatkan teras rumah (dok foto: utakatikotak.com)

Hidroponik sederhana bisa kita tempuh. Banyak petunjuk praktis di berbagai media yang dapat kita ikuti. Cukup menanam vertikal dengan menggunakan botol-botol bekas. Disusun dan digantung secara bertingkat di dinding rumah kita. Jadilah, bertanam di dinding rumah.

Budikdamber

Ingin makan lele, namun kurang yakin dengan ikan yang dibeli di pasar? Coba saja memelihara beberapa ikan lele di dalam ember. Dikombinasi dengan beberapa tanaman sayuran. Jadilah, kita budidaya ikan dalam ember.

Dalam satu ember, cukuplah kita mengisi 10 ikan lele. Dan kita memiliki 5 lember. Jadinya ada 50 ekor lele yang dipelihara di sana. Tinggal kita merawatnya dan lebih kurang 3 bulan kita sudah bisa panen lele.

Budikdamber lele dapat dilakukan seperti ini (dokumentasi pribadi)
Budikdamber lele dapat dilakukan seperti ini (dokumentasi pribadi)

Lahan Sempit nan Produktif

Saat panen tiba. Tentunya kita akan sangat bahagia. Tak ada lahan tetapi bisa panen. Ada-ada saja yang dapat dipanen dari kegiatan bermain-main tadi.

Senang rasanya bisa panen terong dan timun. Kangkung dan sawi bisa dipanen hanya dalam hitungan minggu.

Kalau memasak, bisa mengambil bumbu tanaman kita sendiri. Ada cabe, bawang daun dan seledri. Beberapa teman bisa ikut menikmati melon dan stroberi saat mereka berkunjung dan ada buah yang siap dipanen.

Panen tomat hasil tanam sendiri itu sangat menyenangkan (dokumentasi pribadi)
Panen tomat hasil tanam sendiri itu sangat menyenangkan (dokumentasi pribadi)

Selamat berkreasi. Mari menyulap rumah menjadi taman buah dan sayur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun