Beberapa sayuran yang dapat dikembangkan dalam pot di antaranya terong dan timun. Juga yang bisa dipanen dalan hitungan mingguan seperti kangkung dan sawi.
Ada pula pilihan lain, diantaranya bawang daun dan seledri. Jangan lupa cabe rawitnya. Untuk urusan cabe-cabean, saya lebih suka menanam cabe rawit ketimbang cabe keriting dan besar. Lebih gampang dan daya tahan terhadap hama dan penyakitnya lebih baik.
Stroberi juga dapat ditanam di dalam pot. Jika ingin mencoba melon, bolehlah. Ada melon yang cocok untuk dikembangkan di dalam pot, di rumah saja.
Vertikultur
Bertanam secara vertikultur itu tidaklah ribet. Prinsipnya, bertanam secara vertikal ke atas. Lahan sempit dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga kita memiliki lumyana banyak tanaman.
Teknologi yang digunakan pun tergantung pada kemampuan kita. Jika sistem irigasi tetes yang otomatis itu kemahalan untuk kantong kita, maka bisa menempuh cara lain.
Hidroponik sederhana bisa kita tempuh. Banyak petunjuk praktis di berbagai media yang dapat kita ikuti. Cukup menanam vertikal dengan menggunakan botol-botol bekas. Disusun dan digantung secara bertingkat di dinding rumah kita. Jadilah, bertanam di dinding rumah.
Budikdamber
Ingin makan lele, namun kurang yakin dengan ikan yang dibeli di pasar? Coba saja memelihara beberapa ikan lele di dalam ember. Dikombinasi dengan beberapa tanaman sayuran. Jadilah, kita budidaya ikan dalam ember.
Dalam satu ember, cukuplah kita mengisi 10 ikan lele. Dan kita memiliki 5 lember. Jadinya ada 50 ekor lele yang dipelihara di sana. Tinggal kita merawatnya dan lebih kurang 3 bulan kita sudah bisa panen lele.