Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jangan Membunuh Belalang Sembah Jika Berjumpa Dengannya

30 Januari 2023   17:31 Diperbarui: 31 Januari 2023   19:55 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belalang Sembah, pintar menunggu mangsanya untuk disergap dan dilahap (dok foto: protan.faperta.unej.ac.id/Agus Agus Purnama Romadoni)

Di dinding atau plafon rumah, mereka pun terlihat sebab ada mangsa yang diincarnya. Laron, serangga, ngengat, hingga cicak. Kehadiran mereka di rumah, janganlah diusik. Sebab mereka membantu pemiliki rumah untuk mengeksekusi 'para tamu yang tak diundang' seperti kecoa dan lalat.

Dalam rantai makanan, peristiwa memakan dan dimakan adalah sesuatu yang alami. Yang lebih kuat memangsa yang lebih lemah. Berlaku hukum alam untuk menjaga keseimbangan hidup, tidak memberi peluang bagi suatu kelompok hewan untuk over populasi. 

Belalang sembah, termasuk salah satu kelompok hewan yang memanfaatkan hewan lain untuk dimakan. Bahkan disebut pula sebagai karnivora yang ganas karena seringkali menyerang dan memangsa hewan lain yang ukurannya lebih besar daripadanya.

Berburu mangsa ala belalang sembah (dok foto: indozone.id)
Berburu mangsa ala belalang sembah (dok foto: indozone.id)

Beberapa jenis makanan Sentadu adalah berbagai serangga, laba-laba, cacing, reptil, dan amphibi berukuran kecil. Termasuk juga memakan larva yang ada di sekitar mereka. Bahkan anak-anak burung yang ditinggal pergi oleh induknya, dapat dijadikan sebagai mangsanya.

Anak belalang Sembah, seringkali ditemukan di rumah. Mereka sudah hidup mandiri sejak kecil dengan memangsa hewan kecil di sekitar. Janganlah kita membunuhnya karena ia hadir di sana untuk memangsa kecoa berukurun kecil, jangkrik, lalat, dan serangga lain yang sering mengganggu rumah kita.

Di kebun pun demikian. Protan.faperta.unej.ac.id mendeskripsikan secara singkat, bahwa hama seperti kutu daun, ulat dan larva-larvanya merupakan makanan mereka. Kehadiran mereka, tentu saja tidak mengganggu tanaman, sebab mereka tidak memakan daun melainkan daging hewan lain.

Belalang Sembah, memangsa hewan hidup. Demikian informasi dari id.wikihow.com. Lengan bawahnya yang terlihat bergerigi biasa digunakan untuk mencengkeram mangsanya agar tidak terlepas. Selanjutnya, mangsa yang sudah tak berdaya itu akan dilahapnya.

Tak hanya memangsa hewan lain. Si betina pun sering memakan belalang sembah jantan saat melakukan perkawinan. Ia menjadi kanibal bagi sesamanya. Barangkali si betina berpikir, Habis manis sepah dibuang. Sementara sang jantan tetap bertahan demi membuahi si betina agar kelangsungan hidup jenis mereka tetap lestari.

Belalang sembah jantan melawan ketika si betina memangsanya di saat kawin, demi melestarikan jenisnya  (dok foto: kompas.com/Oliver Koemmerling)
Belalang sembah jantan melawan ketika si betina memangsanya di saat kawin, demi melestarikan jenisnya  (dok foto: kompas.com/Oliver Koemmerling)

Tetapi tak perlulah kita menjadi takut dengan belalang sembah. Tak mungkin mereka memangsa kita. Juga tak menggigit kita, sekalipun mereka disebut sebagai si kanibal nan ganas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun