Apabila tidak melihat bekicot-bekicot ini, maka cobalah untuk memeriksa tempat-tempat yang lembab dan tersembunyi di sekitar. Mereka akan beristirahat di balik pohon nan lembab. Pengalaman saya, sering menemukan banyak bekicot bersembunyi di balik rumpun pisang dan tumpukan kayu yang basah.
Jangan kaget, jika pada keesokan harinya akan muncul bekicot baru. Lakukan hal yang sama hingga bekicot tak muncul lagi atau paling tidak menjadi jarang terlihat.
2. Memanfaatkan Penghalau Alami yang Tak DisukaiÂ
Bekicot tidak suka aroma-aroma tertentu, baik aroma yang timbul dari tanaman maupun sisa-sisa produk yang telah digunakan dalam aktivitas rumah tangga kita.
Beberapa tanaman yang tak disukai dan dihindari oleh bekicot antara lain bunga lavender, begonia dan pakis. Termasuk di dalamnya, daun mint, kemangi dan pandan wangi.
Sedangkan sisa produk yang bisa digunakan untuk menghalau bekicot dari tanaman kita, diantaranya menaburkan ampas kopi di sekitar tanaman yang sering dikunjungi, atau merupakan tempat persembunyian bekicot.
Selain menaburkan ampas kopi, bekicot juga dapat dihalau dengan menyemprotkan air rendaman bawang putih. Bisa juga ditambahkan sedikit detergen lalu diaplikasikan langsung ke hama.
3. Menggunakan Perintang bagi Bekicot
Perintang yang cukup efektif untuk bekicot adalah menggunakan garam, cangkang telur dan dedak padi. Penggunaan garam dlakukan dengan cara menaburkan garam di sekitar tanaman.Â
Lebih efektif lagi, jika diberikan pada tubuh si bekicot. Ketika tubuh bekicot terkena garam, maka cairan di dalam tubuhnya mengering. Akan kekurangan cairan, lalu mati.
Cara lain adalah menggunakan cangkang telur. Pecahkan cangkang telur, lalu hamburkan di sekitar tanaman. Permukaan cangkang telur yang kasar dan bergerigi, akan membuat binatang ini merasa tidak nyaman dan menjauh.
Prinsip yang sama juga berlaku untuk dedak padi. Permukaannya yang kasar, tidak disukai oleh bekicot. Akibatnya, bekicot akan menjauhi lokasi dimana kita menaburkan dedak tersebut.Â