Tahun baru, semangat baru. Demikian hampir semua orang bertekad untuk itu. Di berbagai status akun media sosial pribadi dan grup atau milik organisasi, bermunculan tulisan-tulisan penyemangat itu. Ingin meninggalkan kebiasaan lama yang kurang baik. Meningkatkan kinerja, termasuk kinerja kerja di tahun 2023.
Komitmen inilah yang hendak diketahui oleh beberapa pimpinan daerah terhadap para pegawainya, Kemarin (Senin, 2 Januari 2022), sejumlah Pemda di Indonesia melakukan Sidak OPD alias Inspeksi  Mendadak terhadap Organisasi Perangkat Daerah. Tujuannya tak lain adalah mengecek para pegawainya yang seharusnya sudah masuk kantor, namun bolos kerja dengan berbagai dalih.
Pemkot Palu, Sulawesi Tengah misalnya menurunkan 9 tim Sidak yang dikoordinir oleh setiap pejabat yang berbeda. Tak tanggung-tanggung, dikoordinir langsung oleh pejabat terasnya. Diantaranya dipimpin oleh wawali Kota Palu dan Sekretaris Daerahnya. Demikian diberitakan oleh channelsulawesi.id.
Pemkot Kupang, NTT pun melakukan hal yang sama di hari pertama kerja. Sidak OPD dilakukan secara terpisah oleh Pjs Walikota dan Sekda. Tujuan Sidak ini berkaitan dengan penegakan disiplin pegawai. Selain itu, dijadikan sebagai momentum untuk memberi motivasi kepada para pegawai lingkungan Pemkot Kupang.
Kegiatan sidak ini dipublikasikan dalam website resminya, kupangkota.go.id dengan judul "Tegakkan Disiplin Pegawai, Pejabat Walikota dan Sekda Sidak Sejumlah OPD di Awal Tahun 2023". Sasaran Pemkot Kupang, adalah mengecek daftar hadir pegawai yang ada di sejumlah OPD yang didatangi.
Beberapa OPD Kota Kupang yang disidak adalah Sekretariat DPRD Kota Kupang, Dinas Perhubungan, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Dinas Kesehatan, Badan Pendapatan Daerah, dan Badan Keuangan dan Aset Daerah.
Kantor OPD lain yang letaknya berdekatan juga tak luput dari Sidak awal tahun ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Perumda Air Minum, Satpol PP, Sekretariat Daerah dan RSUD SK Lerik.
Sidak Ketidakhadiran Pegawai dan Kebersihan Kantor
Dua hal yang disidak oleh tim Sidak Kota Kupang adalah absensi dan kebersihan kantor. Apes bagi pegawai di Sekretariat DPRD Kota Kupang. Sampah ditemukan berserakan di kantor, termasuk puntung-puntung rokok. Yang masuk di hari pertama, nampaknya belum mau mengerjakan tugasnya dengan baik.Â
Juga ditemukan ada pegawai yang tidak masuk di hari pertama tahun 2023. Disayangkan, komitmen ternyata baru sebatas omongan. Bibir boleh mengucapkan komitmen, namun hati tak mau menjalankan apa yang keluar dari mulut. Jadinya, lain di hati lain di bibir.
Motivasi Kerja yang Rendah
Apabila kita membaca berita-berita di media, maka kita akan menemukan adanya kegiatan Sidak setiap kali ada liburan panjang dan cuti bersama. Pegawai kantor-kantor dinas dan badan yang berada di bawah pemerintah, sering kali masih ingin berlibur. Tentunya dengan berbagai dalih.
Daftar hadir berupa sidik jari dan langsung direkap di badan kepegawaian, ternyata tidak membuat oknum pegawai berubah. Padahal, andaikan semua pegawai memiliki komitmen untuk bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka Sidik tidak akan dilakukan.
Melihat pegawai yang bolos di awal tahun, kita patut menduga bahwa mereka tidak punya komitmen. Asal masuk kerja agar gaji bulanannya dapat diterima. Motivasi kerja masih rendah. Memang oknum sih. Tetapi kalau oknumnya banyak, maka patut dievaluasi. Dan para pemimpin perlu mengambil langkah tegas, memberikan SP hingga sanksi yang lebih berat lagi.
Jika tidak disertai sanksi yang tegas, maka perilaku bolos di hari pertama bekerja, akan tetap dilakukan. Tetapi jika ada sanksi berat, maka yang tadinya kurang atau tidak disiplin, akan berubah menjadi disiplin. Mungkin awalnya yang bersangkutan disiplin karena takut tetapi lama-kelamaan, akan berubah dan sadar. Akhirnya, mejadi disiplin karena komitmen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H