Pukul 8 malam, kuantar kembali Maria ke kosnya di Dramaga. Sepanjang jalan, aku mulai menyusun rencana bagaimana akan mengungkapan rasa kepada Maria. Agak grogi, namun sebagai lelaki aku harus berani untuk memulai.
Memulai untuk mengutarakan rasa suka kepada perempuan dengan konsekuensi diterima atau ditolak. Aku tak mau lewat comblang. Ingin menyatakannya sendiri, dari mulut ini.
Sampailah kami di kos. Umumnya kos perempuan, ada ruang khusus untuk terima tamu, di antara rumah pemilik kos dan kamar-kamar kos. Dengan demikian, sang pemilik kos dapat memantau orang-orang yang bertamu ke kos.
Kami berbincang-bincang sekira 15 menit sambil ditemani secangkir teh hangat. Ah, lumayan juga tehnya. Bisa mengademkan debaran hati ini.
Setelah menarik nafas dua kali, aku pun menyampaikan kepada Maria bahwa ada suatu hal yang ingin kusampaikan padanya. Wah, informasi apa Bang, nampaknya penting. Sahut Maria sambil melirik malu-malu.
O,ya sebelum mengutarakan rasa padanya, aku sudah menanyakan kepada Erni perihal pacarnya Maria. Dan dari Ernilah aku tahu kalau Maria juga belum punya pacar. Masih jomblo dia, kata Erni.
Dek..., bolehkah Abang menjadi teman spesialnya mulai saat ini? Tanyaku sambil menatap wajahnya. Lalu disahut,maksudnya apa Bang? Ya, kita pacaran sahutku.
Seketika suasana menjadi sepi. Aku diam, Maria pun tak bersuara. Selang beberapa detik, ia pun bangkit berdiri, berjalan sedikit ke tembok ruang tunggu dan menjawab. Apakah Abang sudah siap dengan jawabanku, Maria mulai bertanya. Kudengar suaranya agak bergetar.
Siap. Â Apapun itu jawabannya aku kuterima, sahutku. Â Bang, sebenarnya aku sudah ada yang punya. Orangnya telah menyatakan hatinya padaku, yaitu....
Belum selesai perkataannya aku pun memotong. Siapa itu Maria? Dan dijawab...orangnya adalah...adalah...Abang yang ada di depanku ini. Ah, lega rasanya. Ternyata Maria pun memiliki rasa suka dengan ku. Kalau begitu, mulai sekarang kita resmi pacaran ya.Â
Ups belum...sahutnya. Besok saja, kita resmikan dengan semangkok sekoteng. Semangkok untuk kita berdua. Ah, tak sabar diriku untuk menikmati semangkok sekoteng bersamanya. Kali ini dengan status yang jelas, Pacarku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H