Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Saboak, Pohon Kehidupan Orang NTT

14 November 2022   04:47 Diperbarui: 15 November 2022   08:15 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari daun, dapat dibuat aneka anyaman tikar, bakul, nyiru. Bahkan topi Rote Ti'i Langga yang keren itu semua dianyam dari daun lontar pilihan. Sasando pun memiliki bagian yang dianyam dari lontar, selain dawainya.

Dari buahnya, dapat dibuat aneka makanan. Diminum langsung seperti air kelapa. Isi buah saboak dapat dinikmati sama halnya seperti daging buah kelapa muda. 

Buah saboak juga dapat dibuat untuk aneka kue dan puding. Sedangkan air niranya, dapat diproses lebih lanjut menjadi aneka gula. Ada gula lempeng, gula hela, dan gula air. Juga dapat disuling menjadi tuak, minuman arak yang mengandung alkohol.

Siswa-siswi TKK Canossa Kupang telah melakukan serangkaian kunjungan kepada orang-orang yang menggantungkan hidup pada pohon lontar. Kunjungan ke penganyam, pembuat Topi Ti'i Langga, pembuat aneka gula dan pemasak Sopi. 

Penganyam aneka wadah dari daun lontar (dok foto: duanyam.om)
Penganyam aneka wadah dari daun lontar (dok foto: duanyam.om)

Mereka masih TK, namun memiliki semangat untuk belajar tentang  produk lokal yang menjadi tumpuan hidup beberapa keluarga. Belajar menghargai apa yang dimiliki dan semoga kelak dapat menemukan inovasi baru untuk mengembangkan lontar dan produk-produknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun