Sementara hasil pertanian lainnya, dapat kita jumpai dijajakan sepanjang pinggir jalan Nasional Trans Timor. Mereka menyimpannya di depan rumah. Digantung atau ditata di bale-bale. Jenis produknya pun sesuai musim.
Penjual Jagung di Motamaro
Lapak penjual jagung muda di daerah Motamaro, Kabupaten Belu adalah salah satu dari dua lokasi yang menjual jagung muda sepanjang musim. Satunya lagi di Oesao, Kabupaten Kupang.
Ada dua jenis jagung yang dijual di sini. Jagung matang yang direbus bersama dengan klobotnya dan jagung yang belum direbus. Para pembeli dapat memilih, apakah membeli jagung matang, jagung mentah, atau keduanya.
Jika di Oesao, banyak sekali penjual maka lapak-lapak di Motamora yang biasanya aktif jualan jumlahnya antara 6 hingga 10 lapak. Para penjual jagung muda di Motamaro, adalah keluarga.
Biasanya, penjual utamanya ibu, dibantu oleh anak-anaknya yang masih sekolah. Anak-anak ini tidak bermain selepas sekolah, tetapi membantu berjualan untuk mendapatkan uang bagi kebutuhan hidup rumah tangga mereka.
Jagung rebus siap makan dan jagung mentah dikenakan harga yang  sama, Rp 10.000 per 3 tongkol atau Rp 4.000 per tongkol. Jagung muda ini, dapat dimakan di tempat di dalam saung-saung sederhana milik mereka. Teman makan jagung muda, adalah luat Timor.
Luat Timor, adalah sambal mentah khas Timor. Merupakan campuran cabe, garam, irisan jeruk nipis, daun jeruk, sipa yang harum atau kemangi. Ada juga yang menambahkan irisan bawang di dalamnya.
Jadilah, makan jagung muda di pinggir jalan, sambil melihat petani-petani menanam sawah, atau memanen padinya. Tergantung musim. Bahkan, kadang kita hanya melihat hanparan sawah yang tengah diberakan, menanti musim tanam berikutnya.
Mari Membeli Jualan Mereka
Mama Yakomina Ikun, adalah salah seorang petani perempuan yang menjual jagung di Motamaro. Janda ini menggantungkan diri pada berjualan jagung saja sejak suaminya meninggal 8 tahun yang lalu.